Lampung Timur, MINA – Waliyul Imaam Wilayah Lampung, M Amin Nuroni, S.Sos., mengatakan, syubban maju, generasinya jaya bekalnya ada tiga, yaitu Iman dan Taqwa, Ilmu yang tinggi, dan kekuatan yang hebat (Fisik dan Finansial).
Hal itu disampaikannya pada Tabligh Akbar Syubban dan Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa, Kompleks Madrasah Al-Fatah Sidomakmur, Melinting, Lampung Timur, Sabtu (29/4) bertema “Implementasi Nilai Ketaqwaan dalam Kehidupan Pasca Ramadhan.”
Amin Nuroni mengatakan, Iman dan Taqwa menjadi bekal pertama bagi pemuda yang ingin maju dan berjaya. Ketinggian iman dan melekatnya ketaqwaan membuat ia dekat dengan Allah dan hubungannya dengan sesama manusia dinilai baik.
“Para sahabat Rasulullah saat itu, yang berdampingan berjuang bersama Rasul dan ikut kemanapun medan jihadnya, sudah pasti iman dan ketaqwaan yang mereka miliki sangat kuat dan dipegang erat ketaqwaannya kepada Allah,” katanya.
Ilmu yang tinggi juga jadi bekal yang sangat baik untuk menjadi generasi yang jaya. Pemuda yang berilmu dan tawadhu kepada Allah akan diangkat derajatnya sebagaimana Firman Allah, orang-orang yang berilmu derajatnya akan ditinggikan.
“Tak bisa dipungkiri, misal sama-sama mukmin, tetapi salah satunya tidak punya ilmu, tentu yang berilmu akan lebih dihargai dan diterima, maka belajarlah ilmu sebanyak mungkin, buat kebermanfaatan di masyarakat, sehingga mereka merasakan manfaat keberadaanmu,” katanya.
Punya kekuatan fisik dan finansial yang hebat juga jadi bekal yang tidak kalah penting. Bahkan Allah Subhanahu Wata’ala menyukai orang-orang yang kuat, tidak lemah fisik, karena Islam itu kuat, maka umatnya harus bisa membuat fisiknya kuat.
“Bicara soal finansia yang kuat, 10 Sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah, hampir semuanya seorang milyader. Untuk apa semua itu, untuk sukses, apa itu sukses? Sukses itu kalau Allah ridho, masyarakat ridho, memberi manfaat untuk manusia di sekitarnya,” jelasnya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
“Maka, punya mobil itu bukan ukuran sukses, itu hanya atribut yang Allah titipkan. Tapi apa? Allah ridho dengan keberadaan kita, hadirnya kita bermanfaat untuk orang lain. Kalau datangnya saja tidak dikehendaki, hadirnya saja bikin gerah, ngobrolnya saja gak ngenakin, itu kira-kira sukses apa ndak? Tidak,” tutup Amin. (L/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio