Sydney, MINA – Kelompok HAM Australia Walk Free Foundation yang bekerja sama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada Kamis (19/7) merilis daftar negara dunia yang melakukan sistem perbudakan terbesar.
India menjadi rumah bagi jumlah budak terbesar dengan sekitar 8 juta dari 1,3 miliar penduduknya.
Itu menandai perbaikan mencolok pada dua tahun lalu. Namun, menurut kategori perbudakan modern di India, indeks menunjukkan sebanyak 18,3 juta orang.
Walk Free mengatakan, perbedaannya adalah karena perubahan dalam metodologi yang mencerminkan cara menghitung orang yang diperbudak pada hari tertentu atau dalam jangka waktu yang lebih lama, demikian Dhaka Tribune melaporkan.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Cina, Pakistan, Korea Utara, dan Nigeria menjadi lima negara teratas dengan jumlah budak terbesar, mencakup sekitar 60% korban secara global.
Namun, Korea Utara memiliki persentase tertinggi dari populasi yang diperbudak, dengan satu dari 10 orang berada dalam perbudakan modern dan “mayoritas yang jelas dipaksa bekerja oleh negara.”
Eritrea dan negara Afrika Tengah Burundi juga ditemukan memiliki prevalensi perbudakan yang tinggi.
“Masing-masing dari ketiga negara ini memiliki kerja paksa yang disponsori negara, di mana pemerintah mereka menempatkan rakyatnya sendiri untuk bekerja demi keuntungannya sendiri,” kata Fiona David, Ketua Penelitian Yayasan Minderoo yang memimpin pengumpulan data.
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
Para peneliti juga memperingatkan bahwa konsumen di negara-negara makmur dapat membeli produk bernilai miliaran dolar yang diproduksi dari kerja paksa, termasuk komputer, ponsel dan pakaian. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas