Jakarta, MINA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi optimis gerakan ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf) yang bersifat masif dan inklusif ,dapat menjadi salah satu instrumen untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.
Hal itu disampaikan Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi pada acara Diskusi Bulanan Yayasan Pesantren Tashwirul Afkar, Senin (12/7).
Menurutnya, ZISWAF mendorong agar harta mengalir dan tidak menumpuk, serta ekonomi masyarakat tumbuh secara sehat dan adil.
“Saya kira, di sinilah kontribusi ZISWAF dalam arus baru ekonomi Indonesia dan pembangunan kemanusiaan yang perlu dikawal bersama,” kata Wamenag.
“Semakin besar dana ZISWAF yang dihimpun dan disalurkan sesuai dengan peruntukannya, semakin besar kemaslahatan yang dapat dihadirkan kepada umat dan bangsa kita, termasuk untuk pembangunan sumberdaya manusia melalui jalur pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren dan sebagainya,” lanjutnya.
Wamenag menekankan, dalam situasi dan kondisi apapun, kesadaran berinfak harus ditumbuhkan dan diperkuat di kalangan umat Islam sebagai manifestasi dari spirit Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
“Apalagi, potensi pengumpulan zakat secara nasional yang mencapai Rp. 233 triliun per tahun, baru bisa direalisasikan hingga kini sekitar Rp. 10 triliun, ” ujarnya.
“Sedangkan potensi dana wakaf Rp. 180 triliun dan berdasarkan data BWI, pengumpulan wakaf uang baru mencapai Rp. 819,36 miliar, ” tambahnya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Wamenag mengajak segenap umat Islam untuk berlomba-lomba menunaikan ZISWAF sebagai bentuk kewajiban dan kepeduliannya terhadap sesama. (R/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio