Jakarta, MINA – Pengurus Besar (PB) Wanita Al-Irsyad mengadakan Gathering Ukhuwah Islamiyah antar organisasi Muslimah se-Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakata Selatan.
Saat menuju ke Pulau Tidung dengan menggunakan kapal pelayanan terpadu keliling milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihubungi PB Al-Irsyad melalui videocall WhatsApp menyapa panitia dan peserta gathering.
Anies mengatakan bahwa ia mendukung kegiatan-kegiatan positif Wanita Al-Irsyad.
Ketua Umum PB Wanita Al-Irsyad Dra. Fahima Askar mengucapkan rasa terimakasih kepada Pemprov DKI Jakarta dan Pemda Jakarta atas dukungan, bantuan dan arahan dalam kegiatan ini.
Baca Juga: UIN Bandung Bahas Peran AI dan Medsos Membentuk Gen Z yang Kritis
Selain Gubernur DKI Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu, Prov. Jakarta Husein Murad dalam sambungan telepon menyatakan mendukung acara ini, namun meminta maaf karena tidak bisa hadir menyambut kedatangan Wanita Al-Irsyad di Pulau Tidung.
Hahimma menjelaskan, dalam gethering ini, Al-Irsyad telah bekerjasama dengan Pemprov dan Pemda DKI Jakarta. Pemda memberikan fasilitasnya berupa penyeberangan peserta dengan kapal berkapasitas untuk 100 orang.
“Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pemprov DKI Jakarta, Pemda DKI Jakarta yang telah mengizinkan kami dan memberikan fasilitas seperti tiket masuk Ancol dan kapal, semoga ini tidak hanya sampai sini, harapannya untuk bisa di lain waktu, dan kami ucapkan terimakasih kepada Pemda Jakarta Timur yang telah memberikan arahan,” kata Dra. Fahima kepada wartawan MINA saat perjalanan menuju Pulau Tidung, Selasa (30/4).
Gathering tahunan wanita Al-Irsyad yang ke-4 ini dihadiri oleh 92 orang dari Jabodetabek berlangsung sehari. Tujuannya untuk menjalin ukhuwah Islamiyah para wanita Al-Irsyad antar Pengurus Besar (PB), Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC) yang ada di Jabodetabek.
Baca Juga: Bangun Pusat Literasi Islam di Bogor, Kemenag Habiskan Rp239 Miliar
“Meski waktunya sudah dekat Ramadhan, tetapi tidak mengurangi rasa semangat mereka untuk hadir dalam acara ini,” ujarnya.
Fahima menjelaskan, dalam gathering ini, akan diisi dengan beberapa kegiataan seperti, program-program Al-Irsyad, maaf-maafan karena waktunya jelang Ramadhan dan juga fun edukasi, sekaligus juga tafakur alam. Dengan mensyukuri karena Allah telah menciptakan alam ini dengan segala pernak-pernik di bumi ini.
Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Jam’iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) berdiri pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang pertama, di Jakarta. Pengakuan hukumnya sendiri baru dikeluarkan pemerintah Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915. Genterin ini juga untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang organisasi Al-Irsyad.
“Karena belum semua masyarakat tahu apa itu wanita Al Irsyad. Karena selama ini wanita Al Irsyad itu belum semua tahu bahwa ada organisasi nasional yang besar bergerak di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dakwah, yang masyarakat sudah diketahui hanya wanita Muhammadiyah dan NU,” tambahnya. (L/R10/P1)
Baca Juga: Menag Resmikan Pusat Literasi Islam di Bogor
Mi’raj News Agency (MINA)