facebook/attachment/facebook-2/" rel="attachment wp-att-53461">facebook-300x210.jpg" alt="facebook" width="300" height="210" />Kairo, 29 Dzulhijjah 1435/23 Oktober 2014 (MINA) – Seorang wanita Mesir ditangkap pada Rabu karena membuat fanspage Facebook yang dianggap “menghasut kekerasan terhadap polisi dan tentara”.
Wanita berumur 35 tahun yang merupakan admin dari halaman Facebook “Aliansi Revolusionari,” dituduh memprovokasi warga dengan meminta masyarakat “mengganggu keamanan nasional” dan melakukan serangan terhadap instalasi pemerintah, bank, kendaraan polisi dan pos milik umum lainnya.
Menurut harian Mesir Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), polisi menyita sebuah laptop milik wanita tersebut yang menurut laporan berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, organisasi terbesar Mesir yang kini dilarang statusnya di Mesir.
Pemerintah telah memberlakukan kekerasan terhadap ribuan pendukung presiden terguling Muhamad Mursi, sejak para pendukungnya menentang pemerintah karena telah melakukan kudeta atas Mursi sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis.
Baca Juga: Israel Rebut Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Suriah
Ratusan demonstran damai telah meninggal dalam aksi protes menentang pemerintah satu bulan setelah Mursi digulingkan, dan ribuan anggota Ikhwanul Muslimin dipenjara bersama dengan Mursi.
Selain itu, pemerintah menutup semua akun rekening milik para petinggi yang berhubungan dengan Ikhwan dan juga menutup semua media yang berafiliasi dengan organisasi Islam tertua di Mesir itu.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Suriah Tumbangkan 61 Tahun Rezim Assad, Tahanan Dibebaskan