Paris, MINA – Kaum wanita etnis Yazidi yang selamat dari perkosaan dan perbudakan di tangan kelompok Islamic State (ISIS) di Irak dan Suriah, mengajukan permohonan untuk bergabung dalam kasus pengadilan melawan perusahaan multinasional Perancis Lafarge.
Para pengacara wanita Yazidi mengatakan pada Jumat (30/11), perusahaan semen raksasa itu telah dituduh membayar jutaan uang kepada kelompok-kelompok militan, termasuk ISIS.
Mereka telah mengajukan permohonan untuk menjadi “pihak sipil” dalam kasus pidana yang diajukan Perancis terhadap Lafarge dan beberapa pejabat eksekutifnya, demikian Nahar Net melaporkan yang dikutip MINA.
Lafarge dan sejumlah stafnya diduga terlibat dalam kejahatan terhadap kemanusiaan dan membiayai organisasi teroris.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Perusahaan itu diduga membayar jutaan dolar kepada ISIS untuk melanjutkan operasi salah satu pabrik semennya di Suriah utara pada 2013.
Hakim investigasi Perancis mendakwa Lafarge pada Juni 2018 dan delapan staf eksekutifnya didakwa pada 2017.
Amal Clooney, istri aktor George Clooney, dan salah satu penasihat bagi para korban, mengatakan bahwa kasus ini akan memungkinkan perempuan Yazidi “suaranya didengar di pengadilan.”
“Sejak Agustus 2014, ISIS telah menargetkan Yazidi di Irak dan Suriah melalui pemindahan paksa, eksekusi, penculikan, dan perbudakan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan,” katanya. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina