Baghdad, MINA – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence telah tiba di Irak dalam kunjungan mendadak kepada pasukan AS di pangkalan udara Al-Asad di provinsi Anbar, di bagian barat negara yang sedang diguncang protes anti pemerintah selama berpekan-pekan.
Pence, pada kunjungan pertamanya ke Irak pada Sabtu (23/11) juga berbicara di telepon dengan Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi dan bertemu dengan presiden wilayah otonomi Kurdistan, Nerchirvan Barzani di Erbil.
Menurut seorang sumber di kantor Perdana Menteri, dalam panggilan telepon itu didiskusikan tentang cara-cara untuk memperkuat hubungan bilateral antara AS dan Irak, serta kemungkinan solusi untuk krisis saat ini di negara kaya minyak itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Panggilan telepon membahas perkembangan di Irak dan upaya reformasi pemerintah dalam menanggapi tuntutan para pemrotes,” kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Menurut laporan media AS, Pence juga mengatakan kepada Abdul Mahdi bahwa ia melakukan perjalanan ke Irak untuk “menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pria dan wanita yang mengabdi di negara Anda.”
Di Erbil, Pence mengatakan kepada wartawan bahwa AS menghormati kedaulatan Irak.
Awal bulan ini, AS bergabung dengan PBB mendesak pemerintah Irak untuk mengadakan pemilihan awal dan “menghentikan kekerasan terhadap pengunjuk rasa”.
Kekerasan yang meningkat antara pemrotes dengan pasukan keamanan Irak telah menewaskan sedikitnya 325 pengunjuk rasa dan melukai 15.000 lainnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)