Wapres Dorong Umat Beragama Semangat Kuasai IPTEK untuk Kemaslahatan

Jakarta, MINA – Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma’ruf Amin mendorong umat agar semangat untuk mampu menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi () guna mewujudkan kemaslahatan atau kemanfaatan bagi umat manusia.

“Peran agama yang utama adalah mengajarkan kebaikan dan menjaga ketakwaan umat. Namun yang tidak kalah penting adalah peran agama dalam mendorong semangat umat untuk mampu menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) guna mewujudkan kemaslahatan atau kemanfaatan bagi umat manusia,” ujar Ma’ruf dalam acara ‘Dialog Virtual Nasional Lintas Iman’ di kediaman Wapres, Jakarta, Selasa (14/7).

Ia mengatakan, pada saat yang sama sangatlah penting untuk memastikan bahwa kemajuan Iptek harus berjalan seiring dengan terjaganya keimanan dan ketakwaan (Imtaq) .

Menurut Ma’ruf, kemajuan Iptek di tengah arus globalisasi saat ini adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindari dan berdampak mengubah cara dunia beraktivitas, berbisnis, berproduksi, bertransaksi, dan berinteraksi. Selain itu, kemajuan Iptek juga menghasilkan disrupsi yang tidak mungkin dihindari.

“Disrupsi pun telah dan akan membawa tantangan baru di semua bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi, termasuk dalam hubungan internasional, bahkan juga agama,” katanya.

Disisi lain, kata Wapres, pada saat yang sama arus globalisasi yang makin deras akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga menuntut kemampuan bangsa Indonesia untuk maju dan mampu bersaing agar tidak hanya menjadi penonton ataupun konsumen dan pasar bagi negara lain yang lebih maju. Oleh karena itu, Ia mendorong kemajuan ini harus sejalan dengan terjaganya Imtaq setiap umat beragama.

“Dalam kaitan itulah saya meyakini pentingnya peran agama sebagi pembawa terang atau pencerahan dalam mendorong suatu gerakan perbaikan dan perubahan (al-ishlahat), baik dalam bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, maupun ekonomi. Kita pun sama-sama memahami bahwa Tuhan, Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa tidak akan mengubah nasib suatu bangsa kecuali kita berusaha keras untuk mengubah nasib kita sendiri,” ujarnya. (R/R6/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)