Jakarta, MINA – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan, pemerintah tetap memegang komitmen untuk terus berupaya mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan pelanggaran kasus HAM di masa lalu.
“Terkait pelanggaran HAM masa lalu, pemerintah tetap memegang komitmen untuk terus berupaya mencari solusi yang terbaik,” ujar Ma’ruf saat membuka rangkaian acara peringatan hari HAM Sedunia di Gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12).
Ma’ruf mengatakan, hal itu dapat dilakukan antara lain melalui kajian-kajian oleh berbagai instansi yang berkompeten. Ia berharap langkah itu juga dapat didukung melalui fungsi Komnas HAM yaitu pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi tentang HAM.
Sementara, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik juga berharap agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan HAM masa lalu, konflik agraria dan Sumber Daya Alam (SDA).
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
“Persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah kita semua, yakni penyelesaian HAM berat, konflik agraria dan sumber daya alam. Tak kalah pentingnya masalah intoleransi, diskriminasi dan ekstrimisme dengan kekerasan yang bisa mengganggu pembangunan politik dan ekonomi kita saat ini atau pun di masa depan,” katanya.
Ia mengatakan, dengan menempatkan HAM sebagai indikator utama dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, Damanik yakin dapat menuntaskan kemanusiaan sebagaimaan diamanatkan dalam konstitusi negara.
“Saat ini dengan menempatkan HAM sebagai indikator utama dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, kami percaya pemerintahan yang bapak pimpin bersama Pak Presiden Jokowi akan terus bersama Komnas HAM dan seluruh elemen bangsa Indonesia, bahu membahu bersatu padu menuntaskan komitmen kemanusiaan dan keadabaan sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi kita maupun berdasarkan standar HAM internasional,” tambahnya. (L/Ais/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.