Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin mengatakan, perubahan sektor ekonomi memerlukan gagasan yang baru dan membangun.
“Untuk mendorong perubahan tersebut kita bersama-sama membutuhkan gagasan baru. Sumbangan pemikiran yang konstruktif dari berbagai pihak tentu sangat diperlukan,” kata Ma’ruf dalam acara Peluncuran Buku “Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional” melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
Menurutnya, memasuki tatanan baru (new normal), selain perubahan perilaku masyarakat terkait protokol kesehatan, diperlukan juga perubahan dari sisi pelaku ekonomi agar lebih kreatif dalam menyediakan layanan dan inovasi produk yang tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Ma’ruf mengatakan, layanan produk yang inovatif dalam sektor ekonomi juga telah dilakukan pemerintah. Dimulai dari perluasan program bantuan sosial, pemberian subsidi pembayaran rekening listrik, hingga kebijakan extraordinary (luar biasa) berupa dukungan regulasi pembiayaan pembangunan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Terdapat dua hal penting dalam aturan ini, pertama, ini merupakan jalan bagi pemerintah untuk meningkatkan pembiayaan melalui pelebaran defisit APBN yang lebih luas hingga di atas 3 persen selama 3 tahun. Dan kedua, memperkuat koordinasi untuk bauran kebijakan antara sektor keuangan dan pemerintah dalam melindungi nasabah dan menangani ancaman stabilitas sistem keuangan,” jelasnya.
Ma’ruf mengatakan, pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 yang mengatur Program Pemulihan Ekonomi (PEN) untuk penanganan pandemi COVID-19.
“Tujuan utama PEN ini adalah melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pelaku usaha, seperti penyertaan modal negara (PMN), penempatan dana investasi pemerintah penjaminan dan belanja negara,” jelasnya.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) itu, Ma’ruf menekankan, peran INDEF menjadi sangat penting dalam memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah, karena INDEF merupakan lembaga yang memiliki perhatian terhadap penyelesaian masalah pandemi COVID-19, khususnya dalam bidang ekonomi.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik dalam sosial dan ekonomi, pandemi Covid-19 ini tidak mungkin ditangani sendiri oleh pemerintah. Saya sangat menghargai inisiatif INDEF dalam menerbitkan buku ini,” ujarnya.
Ma’ruf berharap agar semua usaha yang dilakukan segenap elemen masyarakat dalam menghadapi COVID-19 dapat membuahkan hasil baik dan mendapat ridho Tuhan Yang Maha Esa. (R/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon