Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga AS Lapar, Ribuan Mobil Antri Serbu Bank Makanan

Rudi Hendrik - Senin, 20 April 2020 - 13:02 WIB

Senin, 20 April 2020 - 13:02 WIB

9 Views

Keluarga-keluarga Amerika Serikat (AS) yang dilanda pandemi virus corona semakin banyak yang beralih ke bank makanan untuk bertahan. Mereka menunggu berjam-jam dalam barisan mobil yang membentang sejauh mata memandang demi mendapat sumbangan.

Dengan 22 juta orang diberhentikan dari pekerjaannya setelah bisnis ditutup di bawah lockdown (penguncian), badan amal ini memberi makan orang-orang yang lapar dan mereka khawatir akan tiba saatnya ketika mereka tidak dapat mengatasi tsunami permintaan.

Pada Selasa, 14 April 2020 misalnya, sekitar 1.000 mobil berbaris di pusat distribusi yang didirikan di Pennsylvania oleh Greater Pittsburgh Community Food Bank.

Permintaan tas makanan pun melonjak hampir 40 persen di bulan Maret.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Wakil Presiden organisasi itu, Brian Gulish, mengatakan, di delapan pusat distribusi yang dimiliki Bank Makanan, sekitar 227 ton makanan diletakkan di bagasi mobil keluarga warga Amerika yang tiba-tiba tidak dapat menyediakan makanan di atas meja makan mereka.

“Banyak orang menggunakan layanan kami untuk pertama kalinya. Mereka belum pernah beralih ke bank makanan sebelumnya,” kata Gulish. Jadi mereka tidak tahu ada jaringan 350 titik distribusi di Pennsylvania barat daya.

“Itu sebabnya saluran-saluran itu sangat panjang. Karena mereka tidak tahu jaringan yang kita miliki,” tambah Gulish.

Di seluruh Amerika Serikat, dari Negara Bagian New Orleans hingga Detroit, orang-orang yang tiba-tiba dicopot dari pekerjaannya berbondong-bondong pergi ke bank makanan, satu pemandangan menyedihkan dari keputusasaan di antara orang-orang yang menunggu uang stimulus mereka, termasuk dalam paket bantuan darurat senilai $ 2,2 triliun yang disetujui oleh Kongres pada Maret lalu.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Gambaran paling dramatis tentang kerawanan pangan baru bagi sebagian orang Amerika terjadi pada 9 April di San Antonio, Texas, saat 10.000 mobil secara mengejutkan muncul di satu bank makanan. Beberapa keluarga datang sejak malam hari hanya untuk menempati antrian di barisan depan.

“Kami sudah berbulan-bulan tanpa pekerjaan,” kata seorang wanita yang hanya menyebut namanya Alana di pusat distribusi makanan di Chelsea, di pinggiran kota Boston.

“Saya menemukan seorang wanita kemarin dengan bayi berusia 15 hari, bayi baru lahir. Suaminya tidak bekerja, dia memiliki dua anak lagi. Dia tidak memiliki makanan di rumahnya,” kata Alana.

Di mana-mana, pejabat bank makanan mengatakan, kebutuhan mereka di era pandemi telah melonjak tiba-tiba. Seperti di sebuah jaringan di Akron, Ohio, kebutuhan melonjak 30 persen.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

“Kami membangun rantai pasokan selama bertahun-tahun yang akan melayani kebutuhan makanan tertentu yang diantisipasi. Meningkatkan 30 persen (dalam) semalam hampir mustahil,” kata Dan Flowers, CEO Akron-Canton Regional Foodbank.

Sebagian ini karena bank makanan terjebak dalam pusaran yang telah melanda industri makanan AS.

Ditutupnya restoran karena lockdown, pengusaha restoran tidak dapat lagi menyumbang sebanyak yang biasanya mereka lakukan. Seperti Ditto, restoran yang sering menyumbangkan kelebihan makanan ke tempat penampungan tunawisma.

Untungnya, industri makanan AS melakukan sumbangan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Bank makanan, termasuk 200 cabang lokal dari sebuah organisasi bernama Feeding America, mendapatkan banyak jenis khusus bantuan untuk dibagikan.

Raksasa makanan AS JM Smucker, pembuat banyak produk terkenal seperti kopi Folgers, adalah donor reguler dan telah mengirim paket makanan tambahan ke bank-bank makanan di Ohio. Dan sebuah penyulingan bernama Ugly Dog di Michigan mengirim satu truk gel pembersih tangan yang terbuat dari alkohol residu dan dikemas dalam botol pint yang biasanya berisi minuman keras.

Antrian mobil warga Amerika Serikat di salah satu bank makanan. (Foto: dok. Offgridsurvival.com)

Sebulan ke depan belum pasti

Sumbangan tunai juga ada, mulai dari orang tak dikenal hingga orang-orang seperti Jeff Bezos, orang terkaya di dunia yang menyumbangkan $ 100 juta untuk Feeding America.

Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?

“Jika bukan karena itu, bank makanan ini tidak akan dapat memenuhi permintaan ini,” kata Flowers.

Food Bank For New York City yang utama di Big Apple, melayani permintaan yang lebih tinggi dari biasanya.

“Kami sadar bahwa dalam sepekan ke depan, biaya mungkin telah meningkat secara signifikan atau waktu penyelesaian untuk mendapatkan produk di gudang kami mungkin diperpanjang secara eksponensial,” kata Zanita Tisdale, Direktur Food Bank For New York City.

Ketika rantai pasokan menjadi lebih kompleks dan legiun keluarga yang putus asa semakin tumbuh, ada masalah bagi mereka yang mengelola bank makanan. Mereka akan kelelahan setelah bekerja keras selama berpekan-pekan.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

“Staf kami lelah. Mereka sudah bekerja sangat keras,” kata Flowers.

Setelah satu bulan bekerja keras, bank makanan bisa bertahan, setidaknya untuk saat ini. Tetapi masa depan tidak pasti, begitu banyak dunia baru yang diciptakan oleh pandemi.

“Pasokannya masih bagus, tapi sebulan dari sekarang kami tidak tahu,” kata Gulish.

Mengenai rencana bantuan yang disahkan oleh Kongres mencakup $ 850 juta untuk bank makanan, Flowers mengatakan, ia mengharapkan uang tunai itu mulai mengalir pada bulan Juni.

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

“Kurasa kita akan kembali ke jalur kalau begitu. Saya lebih khawatir tentang enam hingga delapan pekan ke depan,” kata Flowers. (AT/RI-1/P2)

 

Sumber: Nahar Net

 

Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda