Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga AS Demo Desak Perketat Undang-Undang Senjata

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 18 Februari 2018 - 17:45 WIB

Ahad, 18 Februari 2018 - 17:45 WIB

119 Views

Warga AS demo perketat UU senjata (Newcastle Herald)

Warga AS demo perketat UU senjata (Newcastle Herald)

Parkland, Florida, MINA – Ratusan warga AS melakukan aksi unjuk rasa di luar gedung pengadilan di negara bagian Florida, AS, pada Sabtu (17/2/2018) untuk menuntut perketat undang-undang senjata, setelah terjadinya penembakan sekolah paling mematikan dalam sejarah modern negara tersebut.

Beberapa korban selamat dari serangan mematikan pekan lalu, di kota Parkland, termasuk di antara mereka yang ikut dalam demonstrasi tersebut, yang berjarak 40 km dari sekolah yang diserang. Aljazeera melaporkan, yang dikutip MINA.

Aksi massa membawa spanduk bertuliskan “Cukup, cukup!”, dan “Jangan ada lagi!”, menuntut pemerintah AS untuk mengambil tindakan mencegah kekerasan di masa depan.

“Kepada setiap politisi yang mengambil sumbangan dari NRA, sayang pada Anda!” kata Emma Gonzalez, siswa yang mengkritik Donald Trump atas jutaan dolar yang diterima presiden AS dari kelompok lobi senjata kuat, National Rifle Association (NRA).

Baca Juga: Joe Biden: Tiongkok dan Rusia Ingin AS Terjebak di Afghanistan

Massa meneriakkan, “Malu padamu! Malu padamu!”

Sedikitnya 17 orang tewas ketika seorang pria bersenjata memasuki Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas pada hari Rabu (14/2/2018) dan melepaskan tembakan ke arah siswa dan guru dengan senapan otomatis AR-15.

Seorang siswa berusia 19 tahun, Nikolas Cruz, ditangkap dan didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana sehubungan dengan serangan tersebut.

300 Penembakan di Sekolah

Baca Juga: Presiden Kuba Ikuti Langkah Afsel Bawa Israel ke Mahkamah Internasional

Presiden Trump melakukan kunjungan singkat di sebuah rumah sakit dan kantor sheriff di Florida pada hari Sabtu (17/2/2018), dan memuji para dokter, petugas polisi dan pihak lain yang menangani dengan segera setelah penembakan tersebut, The Washington Post melaporkan.

“Pekerjaan yang luar biasa dan semua orang membicarakannya,” kata Trump, setelah bertemu di kantor sheriff setempat.

Di seberang jalan, pemrotes berdiri memegang sebuah spanduk bertuliskan, “Lindungi anak-anak kami!”.

Ini merupakan penembakan ke-18 yang terjadi di kompleks sekolah sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Sering Terlibat Aksi Pembunuhan, Pemerintah AS Tetapkan Jaringan Terrorgram Sebagai Teroris

Serangan tersebut telah memicu perdebatan mengenai kontrol senjata di AS.

Sekitar 300 penembakan di sekolah telah terjadi di seluruh AS sejak 2013, kelompok advokasi kontrol senjata Newtown memperkirakan.

David Hogg, pelajar lain yang selamat dari penembakan di Florida, menambahkan kritikannya, “pejabat terpilih di luar sana hari ini menolak untuk mengambil tindakan dan terus mengambil uang dari kelompok-kelompok kepentingan khusus ini”. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kebakaran di Los Angeles, Rumah Kamala Harris Disatroni Pencuri

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Internasional