Manila, 15 Sya’ban 1435/13 Juni 2014 (MINA) – Ratusan warga Filipina melakukan aksi protes terhadap perjanjian baru yang memberikan ijin pasukan Amerika Serikat (AS) menggunakan pangkalan-pangkalan militer besar di seluruh negeri.
Demonstrasi digelar di luar Kedutaan Besar AS di ibukota Manila, pada hari kemerdekaan negara itu, Kamis, tetapi polisi berusaha mencegah pengunjuk rasa mendekati gedung, Press TV dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Perjanjian, yang dikenal sebagai Perjanjian Kerjasama Pertahanan Enhanced, memungkinkan pasukan AS untuk menggunakan pangkalan militer Filipina selama 10 tahun ke depan.
Sebelumnya, AS dan Filipina telah melakukan pembicaraan serius soal penyebaran pasukan AS yang lebih luas di Asia. Negosiasi bertujuan untuk memungkinkan lebih banyak pasukan, kapal, pesawat dan peralatan militer AS lainnya untuk melewati Filipina.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sejak 1992 hingga kini, Filipina menjadi tuan rumah bagi puluhan ribu tentara AS. Kedua negara ini memiliki perjanjian dalam jangka waktu 20 tahun. Belakangan Filipina tengah merevisi kemungkinan jangka waktu yang lebih pendek, yakni 10 tahun.
Para pejabat Filipina menyebut keberadaan pasukan AS adalah bagian dari upaya Manila untuk membangun postur pertahanan yang kredibel, karena menghadapi sengketa wilayah di Laut China Selatan dengan China. Manila menuduh China agresif mendorong klaim teritorial atas sebagian besar wilatah Laut Cina Selatan, termasuk perairan dekat pantai Filipina. (T/P07/R2)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat