Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam hasil survei terbaru yang menunjukkan mayoritas warga Israel mendukung kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas yang mencakup gencatan senjata di Jalur Gaza.
Survei yang dilakukan oleh Channel 12 mengungkap bahwa 74 persen warga Israel, termasuk 60 persen pemilih dari koalisi pendukung Netanyahu, mendukung kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata dengan Hamas. yang dikutip Middle East Monitor, Senin (14/7),
Menanggapi hasil tersebut, Netanyahu mengatakan bahwa survei itu menyesatkan opini publik karena tidak menanyakan apakah rakyat ingin Hamas tetap berkuasa di Gaza atau tidak, sebagaimana dilaporkan oleh Channel 13.
Ia juga menuding media Israel menyebarkan propaganda Hamas dan menyalahkan saluran televisi yang menurutnya selalu salah dan mengulang propaganda Hamas di studio mereka.
Baca Juga: Netanyahu Yakinkan Koalisi: Serangan ke Gaza Tetap Berlanjut Meski Ada Kesepakatan
Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah menerima kesepakatan yang ditawarkan oleh utusan AS Steve Witkoff, namun Hamas menolak versi yang disampaikan para mediator karena ingin tetap berkuasa di Gaza.
Sementara itu, Haaretz melaporkan bahwa Netanyahu mengecam lembaga survei dan beberapa saluran TV karena dianggap mendistorsi opini publik.
Negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel masih berlangsung di Qatar dengan tujuan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata. Hamas telah menyatakan kesediaannya untuk membebaskan tahanan Israel dalam satu tahap sebagai imbalan atas penghentian perang genosida, penarikan militer Israel dari Gaza dan pembebasan tahanan Palestina.
Namun, Netanyahu yang saat ini berstatus sebagai buronan Pengadilan Kriminal Internasional, tetap bersikeras pada kesepakatan sebagian agar perang bisa berlanjut. Hal ini dinilai sebagai upaya mempertahankan kekuasaannya dengan menyenangkan faksi sayap kanan ekstrem dalam pemerintahannya, menurut pihak oposisi Israel. []
Baca Juga: Israel Tahan 360 Tenaga Kesehatan Gaza Sejak 7 Oktober
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunakan Air sebagai Senjata, Israel Bunuh 700 Warga Palestina