Yerusalem, MINA – Puluhan warga sipil menderita sesak napas akibat gas air mata selama konfrontasi kekerasan dengan tentara Israel pada Kamis (3/9) malam di kota Issawiya di Yerusalem yang diduduki.
Sumber lokal mengatakan seperti dikutip dari Palinfo, pasukan polisi pendudukan Israel menggerebek lingkungan syuhada Muhammad Obeid di kota Issawiya dan menembakkan tabung gas air mata tanpa pandang bulu ke rumah-rumah warga.
“Dengan demikian, warga terpaksa menutup rumahnya meskipun keadaan sangat panas dan puluhan dari mereka mengalami sesak napas, mata perih dan lemas,” ungkap sumber itu.
Pasukan polisi Israel telah sering menyerang kota Issawiya, menyerang dan menangkap warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Otoritas pendudukan Israel (IOA) mencegah warga kota untuk membangun, dan mulai menghancurkan rumah mereka dengan mengirimkan pemberitahuan pembongkaran setiap minggu dengan dalih bangunan tanpa izin.
Sebagai gantinya mereka menolak untuk menyetujui peta struktur bangunan, yang memungkinkan penduduk untuk membangun rumah baru dan memperluas rumah mereka agar sesuai dengan peningkatan alam.
Selain itu, IOA memaksa puluhan warga untuk menghancurkan rumah mereka sendiri.
Sepuluh tahun yang lalu, IOA telah menyita ratusan dunum tanah kota Al-Issawiya di perbatasan timurnya, dan membangun kamp militer di atas tanah tersebut. (T/R12/P1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA).