Kairo, 12 Rabi’ul Awwal 1438/12 Desember 2016 (MINA) – Warga Kairo yang marah setelah terjadinya ledakan bom di Gereja St Petrus turun ke jalan pada Ahad (11/12) malam menuntut pemecatan Menteri Dalam Negeri Magdy Abdel Ghaffar.
Ratusan warga Kristen dan Muslim melakukan protes di luar Katedral St Mark yang berdekatan dengan gereja, beberapa jam setelah ledakan menghancurkan sebuah aula jemaat perempuan yang menewaskan 25 orang.
Lantai gereja berlumur darah kering dan puing-puing jendela yang hancur berserakan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Massa yang marah meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Abdel Fattah El-Sisi dan Menteri Ghaffar disalahkan atas kegagalan keamanan.
“Kementerian Dalam Negeri tidak bisa melindungi gereja-gereja kami. Ini saatnya bagi kami untuk melindungi diri kami sendiri,” kata salah satu pengunjuk rasa beragama Kristen Koptik di depan pintu gerbang gereja, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Pengunjuk rasa penganut Koptik lainnya mengatakan bahwa keamanan di gereja itu terkenal lalai. Penjaganya dilaporkan suka bermain internet sepanjang hari.
Demonstran lainnya meneriakkan, “Rakyat menuntut jatuhnya rezim.” (T/P001/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
M’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata