Tayibe, MINA – Puluhan warga Palestina turun ke jalan pada Sabtu (12/11) di kota Tayibe, Israel tengah, sebagai protes atas kebijakan penghancuran rumah oleh Israel yang menargetkan penduduk asli Palestina.
Protes pecah setelah warga lokal Palestina, Diaa Jaber, diberi tahu bahwa rumahnya akan segera dihancurkan oleh otoritas Israel.
Para pengunjuk rasa memblokir jalan utama di kota untuk menyatakan penolakan mereka terhadap kebijakan Israel, di mana puluhan rumah dan bangunan di kota itu berisiko dibongkar, WAFA melaporkan.
Mereka meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat spanduk bertuliskan ‘pembongkaran rumah orang Arab tidak akan dilanjutkan’, dan ‘tidak untuk kebijakan pembongkaran’.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pasukan polisi Israel dilaporkan menekan para pengunjuk rasa dalam upaya untuk membubarkan mereka, kata saksi mata.
Orang Arab di Israel hari ini adalah orang Palestina yang tinggal di tanah mereka setelah pembentukan negara pendudukan pada tahun 1948 dan keturunan mereka. Mereka merupakan sekitar 20 persen dari sembilan juta penduduk Israel.
Secara hukum, hak mereka sama dengan warga negara Yahudi. Namun dalam praktiknya, mereka mengalami diskriminasi dalam pekerjaan, perumahan, kepolisian dan hal-hal penting lainnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)