Cileungsi, Kab. Bogor, MINA – Kajian kitab Ta’lim Muta’allim yang diselenggarakan di Pesantren Al Fatah Cileungsi, kabupaten Bogor, setiap pagi (Senin-Kamis) telah paripurna setelah tiga bulan berlangsung.
Imaam Yakhsyallah Mansur yang menjadi pembimbing dalam kajian tersebut mengatakan, kitab itu merupakan dasar bagi santri ketika ingin menimba ilmu di pesantren.
“Semoga dengan selesainya kajian kitab ini menjadikan peserta semakin memahami adab dalam belajar karena dalam kitab ini mencakup semua; meliputi adab kepada guru, sesama murid, kepada kitab dan lingkungan sekitarnya hingga cara berpakaian, khususnya dalam belajar,” ujarnya
Setelah kajian kitab ini selesai, ia mengatakan akan dilanjutkan dengan kajian kitab Syamail Muhammadiyah karya Imam At-Tirmidzi.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Salah satu peserta kajian, Nadzif Muhammad mengatakan: “Nilai-nilai kitab tersebut sebenarnya tidak hanya dilaksanakan orang Islam saja, akan tetapi orang-orang non-muslim di Jepang juga mempraktikkan hal itu,” katanya merujuk pada pengalaman kerjanya dengan komunitas orang-orang Jepang.
Sementara itu, peserta lainnya, Agus Sudarmaji berharap, peserata akan lebih semangat bekerja dan mengkaji ilmu, khususnya bagi mereka yang beramal shaleh di maktab aam (kantor pelayanan ummat) di pesantren.
Kitab Talimul Mutaallim (metode belajar pada pelajar) karangan Imam Al-Zarnuji yang telah banyak diterjemahkan kedalam Bahasa Arab maupun Bahasa Indonesia. Kitab tersebut dikaji dan dipelajari di setiap kependidikan Islam, terutama lembaga pendidikan klasik tradisional seperti pesantren.
Pesantren Al-Fatah menyelenggarakan kajian kitab Taklimul Muta’alim, dengan peserta bukan santri, tetapi warga pesantren. Jadi, selain para santri yang belajar, warga juga terlibat aktif memperdalam ilmu agama. Selain kitab tersebut, warga juga mengikuti kajian-kajian kitab para ulama lainnya seperti Tafsir Al-Maraghi, Kajian Ijtimaiyah (hidup berjamaah) dan kitab lainnya. (L/Ast/RI-1)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)