Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wasekjen MUI: Empat Peran Penting Orang Tua Mendidik Anak Selama Pandemi 

Hasanatun Aliyah - Ahad, 17 Oktober 2021 - 06:51 WIB

Ahad, 17 Oktober 2021 - 06:51 WIB

10 Views

Jakarta, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Muhammad Ziyad, mengatakan, setidaknya ada empat peran penting orang tua dalam mendidik anak-anaknya di rumah di masa pandemi ini.

“Pertama, orang tua mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah. Peran orang tua selama masa belajar dari rumah ini lebih kepada membantu mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah kepada siswa,” ujarnya dalam Webinar Strategi dan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 kerjasama MUI dengan Kominfo, Sabtu (16/10) secara virtual.

Menurutnya, menjadi seorang guru bukan pekerjaan mudah. Tugas tambahan orang tua untuk mendampingi belajar anak ini menyadarkan bahwa menjadi guru bukan hal mudah.

Tugas kedua orang tua, melakukan kegiatan bersama selama di rumah. Momen seperti itu, bisa memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk memperkuat ikatan (bonding) antara satu sama lain.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Momen ini menjadi momen bagi orang tua untuk meningkatkan bonding. Namun hasil riset dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) menunjukkan, terjadi peningkatan tingkat kekerasan kepada anak selama masa Covid-19 ini,” ujarnya.

Ketiga, tugas orang tua adalah menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak. Salah satu caranya, dengan membuat suasana belajar yang menyenangkan selama di rumah sehingga bisa menumbuhkan budi pekerti dan prestasi.

Pandemi membuat anak terkungkung di dalam rumah tidak bisa keluar. Anak yang ditongkrongi bersama guru secara langsung saja masih terjadi degradasi, apalagi di dalam masa Covid-19 seperti ini. Namun kita tidak boleh menyerah dengan kondisi. Kita tetap harus berusaha menciptakan kondisi yang kondusif untuk anak,” jelasnya.

Ia melanjutkan, keempat yaitu, menjalin komunikasi yang intens dengan anak. Melalui komunikasi, orang tua akan dapat mengetahui keinginan anak sedangkan bagi orang tua, mereka bisa menyampaikan langsung yang diinginkan atau harapkan kepada anak.(R/R5/P1)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khutbah Jumat
Indonesia