Kabul, MINA – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mendesak agar ada $650 juta dana darurat untuk melanjutkan operasi kemanusiaannya di Afghanistan hingga akhir tahun 2025.
Dilansir dari Ariana News pada Rabu (11/6), WFP memperingatkan bahwa lebih dari 9,5 juta orang saat ini menghadapi kerawanan pangan yang parah di seluruh negeri.
Situasi ini sangat buruk bagi perempuan dan anak-anak.
WFP melaporkan bahwa 4,6 juta ibu dan anak menderita kekurangan gizi. Dua pertiga rumah tangga yang dipimpin oleh perempuan tidak mampu membeli bahkan kebutuhan pokok yang paling mendasar.
Baca Juga: Konvoi Solidaritas “Keteguhan Hati” Menuju Gaza Tiba di Libya
Perempuan dan anak perempuan Afghanistan—yang sudah sangat terdampak oleh pembatasan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan publik—termasuk di antara mereka yang paling rentan.
Meskipun bantuan pangan sebelumnya telah membantu mencegah kelaparan, penurunan drastis dalam pendanaan internasional telah memaksa WFP untuk menguranginya.
Pada bulan Mei, badan tersebut menghentikan semua distribusi makanan darurat dan kini memperkirakan hanya akan menjangkau satu juta orang selama bulan-bulan musim panas—yang menyebabkan sekitar 8,5 juta warga Afghanistan tidak mendapatkan bantuan.
Krisis gizi juga mengkhawatirkan. Tahun ini saja, 3,5 juta anak di bawah lima tahun dan 1,2 juta wanita hamil atau menyusui sangat membutuhkan dukungan gizi, kata badan tersebut. []
Baca Juga: Israel Deportasi 12 Aktivis Pro Palestina, Termasuk Greta Thunberg
Mi’raj News Agency (MINA)