Wuhan, MINA – Sebuah tim ahli internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 10 negara dan China mengatakan, tidak cukup bukti bahwa virus korona (Covid-1) menyebar di Wuhan melalui kelelawar pada Desember 2019 lalu.
Berbicara dalam konferensi pers virtual di kota Wuhan, China, Selasa (9/2), Dr. Peter Ben Embarek, dari tim WHO mengatakan, mereka telah menetapkan dua tujuan saat penelitian dimulai.
“Untuk mencoba memahami apa yang terjadi pada awal Covid-19 di Wuhan. Dan untuk memahami bagaimana itu terjadi, bagaimana virus itu muncul dan menyebar di populasi manusia,” kata Embarek seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (10/2).
Ia menambahkan, bukti juga menunjukkan reservoir alami virus, yaitu populasi kelelawar.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Tetapi karena Wuhan tidak terletak di dekat tempat tinggal kelelawar, maka lompatan langsung virus ini ke Wuhan sangat tidak mungkin,” sebutnya.
“Bagaimana virus memasuki pasar masih belum diketahui,” lanjut dia.
Ia mengatakan para peneliti melihat jalur yang mungkin untuk memasukkan virus ke tempat tinggal manusia, seperti hewan liar, di lingkungan yang berbeda di mana manusia dan hewan dapat berinteraksi.
WHO mengatakan tim tersebut menggunakan empat hipotesis utama untuk melakukan analisis mereka, penyebaran langsung virus dari hewan ke manusia, lompatan virus ke manusia melalui inang perantara, rantai makanan, khususnya, produk makanan beku potensial yang berfungsi sebagai permukaan untuk penyebaran virus ke manusia, dan kemungkinan insiden laboratorium yang sangat tidak mungkin.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Pakar internasional WHO berasal dari 10 negara yang mulai bekerja pada 14 Januari dan melakukan kunjungan dan penelitian di tempat selain presentasi dan wawancara terperinci. (T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam