Gaza, MINA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, hampir tidak ada layanan kesehatan tersisa di Gaza Utara karena Israel terus memblokir masuknya misi bantuan.
Ghebreyesus mengatakan, dua misi WHO ke Gaza Utara dihalangi dan ditolak lagi oleh pasukan pendudukan Israel. Palinfo melaporkan, Jumat (11/10).
“Kami mendesak Israel untuk menghentikan perintah evakuasi dan melindungi rumah sakit”, tulis Ghebreyesus di X, menambahkan bahwa “Gaza Utara hampir tidak memiliki layanan kesehatan tersisa. Orang-orang tidak punya tempat untuk dituju.”
Ia lebih lanjut meminta Israel untuk memfasilitasi misi kemanusiaan, dengan mengatakan, “Hidup bergantung padanya.”
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Direktur Jenderal WHO juga mendesak Israel untuk mengupayakan gencatan senjata. “Semua orang yang terjebak dalam konflik ini membutuhkan perdamaian.”
Dalam pernyataan bersama oleh 18 organisasi bantuan internasional, termasuk organisasi Inggris, Prancis, AS, dan Swiss, memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan di Gaza Utara akan menyebabkan bencana kemanusiaan.
Organisasi-organisasi tersebut menyatakan, pemindahan warga Palestina di Gaza utara akan meningkatkan situasi kemanusiaan yang buruk dan menghambat operasi bantuan.
Kementerian Kesehatan di Gaza telah mengeluarkan “seruan terakhir” kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat internasional, mendesak mereka untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya bahan bakar dan pasokan ke rumah sakit. []
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)