Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WHO: Jutaan Jemaah Haji Terancam Wabah Kolera

Rudi Hendrik - Ahad, 16 Juli 2017 - 17:12 WIB

Ahad, 16 Juli 2017 - 17:12 WIB

291 Views

Jemaah haji berdoa di Arafah. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa )

HAJI-1024x667.jpg" alt="" width="1024" height="667" /> Jemaah haji berdoa di Arafah. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa )

Jenewa, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jutaan jemaah haji di Arab Saudi dapat terkena wabah kolera yang melanda Yaman.

Penyakit yang telah menginfeksi 332.000 orang di Yaman ini, menimbulkan risiko infeksi pada musim haji di Makkah, di saat jemaah sudah mewaspadai penyakit seperti demam berdarah, demam kuning dan virus Zika.

Pelaksanaan ibadah haji dilakukan sekitar 2-4 juta orang setiap tahunnya.

“Wabah kolera yang sangat menyebar di Yaman saat ini – juga di beberapa negara Afrika – dapat memberi risiko serius bagi semua jemaah selama (haji) dan bahkan setelah kembali ke negara mereka,” kata sebuah buletin WHO mengatakan pada hari Jumat (14/7). Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Pakar kolera WHO Dominique Legros mengatakan bahwa Arab Saudi telah menghindari wabah kolera selama bertahun-tahun karena pengawasan dan pendeteksian yang diperkuat.

Kolera yang menyebar karena konsumsi zat feses, memiliki masa inkubasi beberapa jam. Penyakit ini bisa membunuh orang yang terinfeksi dalam hitungan jam jika gejala tidak diobati.

Namun, kata Legros, fakta bahwa 80 persen pasien tidak menunjukkan gejala telah membuat lebih sulit bagi petugas kesehatan untuk mengatasi penyakit ini.

WHO mengatakan, penyakit yang sangat menular ini bisa diobati, namun jatuhnya infrastruktur Yaman setelah lebih dari dua tahun perang yang dipimpin oleh Saudi melawan pemberontak Houthi, telah menciptakan “badai kolera yang sempurna”.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Perang telah membuat kurang dari separuh fasilitas medis di negara tersebut tidak berfungsi.

Kelompok bantuan mengalihkan dana dari memerangi kekurangan gizi untuk memerangi penyakit ini, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kelaparan. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
MINA Health