Jenewa, MINA – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, wabah virus corona baru sekarang dapat digambarkan sebagai pandemi karena jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat di seluruh dunia.
Tedros mengatakan, dia bermasalah dengan penyebaran dan tingkat keparahan wabah, seiring dengan kurangnya tindakan yang diambil untuk memeranginya.
“WHO telah menilai wabah ini sepanjang waktu dan kami sangat prihatin, baik oleh tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan oleh tingkat tidak adanya tindakan yang mengkhawatirkan,” katanya dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu (11/3), demikian The New Arab melaporkan.
“Karena itu kami telah membuat penilaian bahwa COVID-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi,” tegasnya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Jumlah kasus di lebih dari 100 negara di seluruh dunia telah meningkat menjadi lebih dari 124.000, dengan lebih dari 4.500 kematian, termasuk lonjakan kematian di Iran dan Italia pada khususnya.
China tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya dengan lebih dari 80.000 kasus dikonfirmasi dan lebih dari 3.000 kematian.
Tedros mengatakan bahwa selama dua pekan terakhir, jumlah kasus di luar China telah meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak telah tiga kali lipat.
“Pandemi bukanlah kata yang digunakan dengan ringan atau sembrono,” katanya kepada wartawan, tetapi ia menekankan bahwa “menggambarkan situasi sebagai pandemi tidak mengubah penilaian WHO terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh virus.” (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas