Jenewa, MINA – Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, Rik Peeperkorn, mengumumkan bahwa menurut perkiraan awal, membangun kembali sistem kesehatan Gaza akan membutuhkan sedikitnya $10 miliar atau sekitar 163,95 triliun rupiah dalam beberapa tahun mendatang.
Dikutip dari WAFA, Jumat, (17/1), Peeperkorn mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa penilaian awal untuk membangun kembali sektor kesehatan yang telah hancur di Gaza biayanya diperkirakan lebih dari $3 miliar atau sekitar 49 triliun rupiah untuk 1,5 tahun pertama, dan sekitar $10 miliar untuk lima hingga tujuh tahun berikutnya.
“Di Gaza, kita semua tahu kehancurannya sangat besar. Saya belum pernah melihat itu di tempat lain dalam hidup saya. Kebutuhannya sangat besar,” kata perwakilan badan tersebut kepada wartawan, Kamis (16/1).
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa kurang dari setengah dari total rumah sakit yang di Gaza yang masih berfungsi.
Baca Juga: Delegasi Senior Hamas ke Kairo untuk Perundingan Gencatan Senjata Gaza Baru
Ia memuji perjanjian gencatan senjata di Gaza, dengan menyatakan: “Ini adalah berita terbaik yang dapat kita harapkan untuk memulai tahun baru.”
Ia mendesak otoritas Israel untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan semua pihak untuk menghormati dan melaksanakannya, seraya menekankan bahwa perjanjian ini menandai berakhirnya babak tergelap dalam sejarah hubungan antara Israel dan Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza, per 11 April 50.981 Syahid, 115.981 Luka