Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GENERASI MUDA JANGAN MUDAH TERBAWA ISU KONFLIK

Ali Farkhan Tsani - Senin, 9 Maret 2015 - 09:42 WIB

Senin, 9 Maret 2015 - 09:42 WIB

1126 Views

pengajian di al-fatah clsi

Pengajian Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor. (Dok Lajnah)

Bogor, 18 Jumadil Awwal 1436/9 Maret 2015 (MINA) – Generasi muda Muslim diminta tidak terpengaruh isu konflik yang dapat memecah belah umat Islam.

Hal itu disampaikan oleh Widi Kusnadi, wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) pada kegiatan Pengajian Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Masjid At-Taqwa Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ahad malam (8/3).

Menurutnya, isu Arab Spring yang mengakibatkan berbagai konflik di negara-negara kawasan Timur Tengah, justru mengakibatkan korban di kalangan umat Islam itu sendiri.

“Ratusan ribu nyawa menjadi korban, sementara jutaan lainnya kini hidup di pengungsian,” ujar Widi.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Ia menyebutkan, korban nyawa dari kalangan umat Islam di Suriah mencapai 200 ribu jiwa, di Irak 10 ribu jiwa, di Libya 12 ribu jiwa dan di Mesir 5 ribu jiwa.

Apalagi kemudian dengan digulirkannya isu sunni-syiah oleh zionis internasional untuk semakin menambah jumlah korban.

Widi, yang juga Redaktur MINA untuk berita-berita Timur Tengah mengungkapkan, pengakuan Michael Brant, anak buah direktur lembaga intelejen Amerika CIA, yang menyebutkan bahwa Bob Woodwardslah yang menciptakan konflik Sunni-Syiah.

Uraiannya seperti di dalam buku “A Plan to Devide and Destroy the Theology”, menyebutkan, CIA mengucurkan dana sejumlah 900 juta dolar AS (sekitar 11,7 triliun rupiah) untuk mengeksploitasi isu Sunni-Syi’ah.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Laporan itu termuat di dalam RAND Corporation, 2004 “US Strategy in The Muslim World After 9/11″, ungkap Widi.

Target selanjutnya, paparnya, setelah korban di kalangan kaum Muslimin, adalah pengambilalihan potensi minyak di Timteng. Seperti potensi ladang minyak di Irak yang mencapai 5 juta barel/hari, Mesir (700 ribu barel/hari), Libya (400 ribu barel/hari), dan Suriah (400 ribu barel/hari).

Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Komplek Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, secara rutin menyelenggarakan kajian tiap akhir pekan, tentang Aqidah, Kesatuan Umat, dan Wawasan Dunia Islam. (L/P4/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Kolom
Ramadhan
Ramadhan
Kolom