Cikampek, MINA – Yayasan Astri Bakti Insani (YABI) menggelar program pesantren kilat bertema “Wisata Religi untuk Keluarga Bahagia” pada Sabtu-Ahad, 7-8 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan mendukung pembinaan keluarga menuju kehidupan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Pembina YABI, Dr. Safitri Hariyani Saptogino, S.H., M.H. menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan konsep wisata religi sebagai sarana membangun keharmonisan dalam keluarga Muslim. Menurutnya, pendekatan spiritual sangat penting untuk memperkuat ikatan keluarga di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menyediakan wadah pembinaan keluarga yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperdalam nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dr. Safitri juga menyampaikan bahwa ke depan, program ini akan diperluas dengan materi tentang pentingnya pengeluaran zakat dan infak serta tata cara penyalurannya secara tepat.
Baca Juga: UIN Ar-Raniry Salurkan 2.300 Paket Daging Kurban Bantuan Emirates Red Crescent*
Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran zakat dan infak dalam membangun solidaritas sosial dan ekonomi umat.
“Kami ingin memperkenalkan tata cara pengeluaran zakat dan infak sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya amanah dalam menyalurkannya,” tambahnya.
Program tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang dirancang untuk pelaksanaan program pesantren kilat secara lebih luas di masa mendatang. YABI berharap program ini dapat menjadi model pembinaan keluarga Islami yang inspiratif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Ketua pelaksana program, Tuslim A Saeri menyatakan, terdapat beberapa program yang akan ditawarkan kepada masyarakat, antara lain: program untuk keluarga, staf dan karyawan, para pelajar dan mahasiswa dan untuk calon pemimpin masa depan.
Baca Juga: Militer Israel Serang Bus Jamaah Haji Palestina, Anggota DPR RI Tuntut Langkah Tegas PBB
Khusus untuk program kepada pelajar dan mahasiswa, hal itu relevan dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat yang meniadakan program tour ke luar kota dan perpisahan untuk pelajar yang terkesan berlebihan. “Saya kira ini cocok untuk menggantikan program tour ke luar kota dan perpisahan pelajar tersebut karena ini akan menjadi bekal mereka dalam kehidupan selanjutnya,” ungkapnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Saudi Diharapkan Alihkan Kuota Haji Negara Lain yang Tersisa untuk Indonesia