Bandar Lampung, MINA – Wisuda Tahfidz Al-Quran yang diikuti bebanyak 6.351 siswa Madrasah se Provinsi Lampung, Kamis (17/1) menghasilkan dua rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI).
Mereka berasal dari 93 madrasah negeri dan 1.634 madrasah swasta yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Manajer MURI, Triyono mengatakan, dua rekor yang terpecahkan adalah wisuda dengan jumlah tahfidzh Al-Quran terbanyak, dan pelopor kegiatan wisuda akbar dengan jumlah tahfidzh mencapai 6.351 orang.
“Kegiatan di Lampung ini baru pertama dilakukan dan memecahkan rekor Muri. Kami berharap, para hafiz ini menghasilkan generasi yang pintar dan benar,” katanya.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Triyono berharap, kegiatan ini tidak berhenti pada pemecahan rekor saja. Namun, terus dilanjutkan dan diperluas lagi cakupannya, bahkan hingga ke level nasional sehingga, semakin banyak hafidz dan menghasilkan generasi emas di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Kemenag, M. Nur Kholis Setiawan mengucapkan selamat kepada siswa-siswi Madrasah se-Provinsi Lampung.
“Selamat kepada 6.351 siswa-siswi madrasah se-Provinsi Lampung ini telah memecahkan rekor Muri,” ujar Nur Kholis saat prosesi wisuda di Gedung Serbaguna (GSG) UIN Raden Intan Lampung.
Menurut Nur Kholis, menghafal Al-Quran adalah cara yang paling dekat, di antara aktivitas lainnya, dalam rangka mengikuti sunnah Rasul.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Hal tersebut tergambar pada kisah yang terekam dalam buku tulisan Ibn Hisyam tentang kesalahpahaman orang-orang Anshar kepada Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam. Mereka melihat Nabi selalu memberikan apapun yang diminta orang Quraisy Makkah (setelah peristiwa Fathu Makkah). Mereka menduga hal itu karena kesamaan suku.
“Nabi menyatakan, bahwa Anshar akan mendapatkan diri Rasulullah secara total, sementara orang-orang Quraisy Makkah hanya butuh dengan barang-barang milik Rasul,” kata Nur Kholis mengutip kisah dalam buku Ibn Hisyam.
Nur Kholis menilai, menghafal Al-Quran bisa dimaknai sebagai wujud ketinggian derajat seorang mukmin. Sebab, itu mencerminkan kedekatannya dengan Nabi dan para sahabat, yang juga hafal Al-Quran.
Pada Wisuda Akbar tersebut, Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung merupakan penyumbang Peserta terbanyak, yaitu 540 santri. (L/hbb/B01/P1).
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Mi’raj News Agency (MINA).