Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Xinjiang: 40 Lebih Negara Desak China Izinkan HAM PBB Masuk ke Xinjiang

siti aisyah - Rabu, 23 Juni 2021 - 19:18 WIB

Rabu, 23 Juni 2021 - 19:18 WIB

2 Views ㅤ

Jenewa, MINA – Lebih dari 40 negara mendesak China untuk mengizinkan Ketua Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Michelle Bachellet mengakses langsung ke wilayah barat Xinjiang.

Untuk menyelidiki laporan bahwa lebih dari satu juta sebagian besar etnis Muslim Uighur telah ditahan, beberapa mengalami penyiksaan atau kerja paksa.

“Kami sangat prihatin dengan situasi hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang,” kata Duta Besar Kanada untuk PBB Leslie Norton membacakan pernyataan bersama lebih dari 40 negara, di Jenewa pada Selasa (23/6), demikian AlJazeera melaporkan.

Pernyataan itu antara lain didukung oleh Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Norton mengatakan, Beijing harus mengizinkan Ketua Dewan Hak Asasi PBB  dan pengamat-pengamat independen lainnya mengakses langsung ke Xinjiang.

Pernyataan Bersama itu juga mendesak China mengakhiri penahanan sewenang-wenang terhadap warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya.

“Laporan yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa lebih dari satu juta orang telah ditahan secara sewenang-wenang di Xinjiang dan bahwa ada pengawasan luas yang secara tidak proporsional menargetkan warga Uighur dan anggota minoritas lainnya serta pembatasan kebebasan mendasar dan budaya Uighur,” kata pernyataan bersama itu yang dibacakan Norton.

Pernyataan tersebut mengutip laporan penyiksaan, sterilisasi paksa, kekerasan seksual dan pemisahan paksa anak-anak dari orang tua mereka.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

China membantah telah menganiaya warga Uighur, yang pernah menjadi mayoritas di tanah air leluhur mereka sampai gelombang etnis Han China mulai bermigrasi ke sana dengan dukungan negara.

Beijing telah membantah semua tuduhan pelecehan terhadap warga Uighur dan Muslim Turki lainnya dan mengatakan kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan keterampilan kejuruan yang diperlukan untuk memerangi “ekstremisme agama”.

Bachelet mengatakan kepada Dewan HAM PBB pada Senin (21/6) bahwa dia berharap untuk menyetujui persyaratan kunjungan tahun ini ke China, termasuk Xinjiang, untuk memeriksa laporan pelanggaran serius terhadap Muslim Uighur.

Kantornya telah merundingkan akses masuk ke Xinjiang sejak September 2018.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

“Pernyataan yang dinanti secara luas, yang telah direncanakan selama beberapa hari, mengirim pesan penting kepada pihak berwenang China bahwa mereka tidak berada di atas pengawasan internasiona,l” kata Agnes Callamard, kepala kelompok hak asasi Amnesty International.

“Tetapi kita sekarang harus bergerak dan mengambil tindakan nyata,” tambahnya. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Internasional