Festival Hijriah di Sembilan Kota Disemarakkan Pentas Seni Muslim Xinjiang

Festival Hijrah dibuka perdana di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, pada Rabu (19/7) malam, dimeriahkan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang.(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menggelar yang akan digelar di sembilan kota.

Dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Islam 1445 H, festival Hijrah dibuka perdana di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, pada Rabu (19/7) malam dengan menghadirkan tausiyah Tahun Baru Islam dari Habib Nabiel Almusawa dan Ustaz Othman Shihab.

Sejumlah menteri yang hadir pada acara di Taman Ismail Marzuki Jakarta ini, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain itu juga dihadiri beberapa tokoh seperti Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, dan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Munawar Khalil.

Acara tersebut dilanjutkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim oleh kelompok seni Art Troupe Performance, serta beragam pertunjukan lainnya dari tari, opera hingga akrobat.

Kelompok seni Art Troupe Performance membuka pertunjukan dengan tarian dan tabuhan rebana yang merepresentasikan berbagai kelompok etnis di Xinjiang. Penyanyi solo lelaki juga menyuguhkan nyanyian kumpulan lagu-lagu klasik sebagai simbol yang menunjukkan kualitas keramahan orang Tionghoa dari semua kelompok etnis.

Tak ketinggalan, para penampil akan mempertontonkan seni daerah tarian ‘Jula’ dari 12 Muqam . Seni klasik ini pada 2005 masuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO. Karya seni ini masuk dalam gelombang pertama Daftar Item Perwakilan Budaya Tak benda Nasional pada 2006.

Muqam adalah seni pertunjukan suku Uighur yang mirip dengan opera, menggabungkan antara musik tradisional, lagu, dan drama. Adapun terjemahan kata Jula dari bahasa Uighur berarti mutiara yang bersinar.

Kelompok seni Art Troupe Performance juga menyiapkan pertunjukan akrobat bola kristal yang akan mengombinasikan seni dan beragam permainan. Untuk menghangatkan suasana, mereka juga menyiapkan beberapa lagu rakyat (folksong) yang terkenal di Indonesia.

Xinjiang yang merupakan provinsi di wilayah barat laut China, sejak lama dikenal sebagai titik bertemunya berbagai kebudayaan dari beragam suku bangsa. Hal ini menjadikan Xinjiang mempunyai budaya, khususnya dalam seni tari, yang unik.

Masyarakat Xinjiang dikenal sangat menggemari seni tari dan nyanyi. Di Xinjiang, mudah ditemukan pentas seni tari dan panggung untuk bernyanyi, mulai dari pusat-pusat wisata, pasar tradisional, hingga permukiman warga.

Seni tari dan nyanyi khas Xinjiang telah diakui UNESCO sebagai “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” atau Mahakarya Budaya Lisan dan Tak Bendawi untuk Kemanusian.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menjelaskan, Festival Hijriah digelar sebagai momentum untuk mengingat perjalanan waktu dan peradaban umat Islam. Karena itu, selain menampilkan tausiyah dari para ustaz, Festival Hijriah akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang.

“Kita coba mengangkat perspektif yang lain, yaitu dari seni dan budaya dan mudah-mudahan ini sekaligus menjadi pintu dialog antara kita dengan Muslim Xinjiang untuk bisa saling silaturahmi dan tukar informasi,” ujarnya.

Setelah menyemarakkan Jakarta, kelompok seni Muslim Xinjiang ini akan berparade menuju 8 kota lainnya untuk memeriahkan Festival Hijriah, yakni di Depok (22 Juli), Bekasi (24 Juli), Bandung (27 Juli), Cirebon (30 Juli), Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), dan Surabaya (10 Agustus).

Festival Hijriah juga akan diisi oleh bazar dari usaha mikro kecil dan menengah () di 8 kota, sehingga bisnis pelaku UMKM lebih dikenal masyarakat. Kehadiran bazar UMKM menjadi daya tarik karena masyarakat bisa menyaksikan kemeriahan perayaan Tahun Baru Hijriah sambil menikmati beragam produk UMKM.

Selain Habib Nabiel dan Ustaz Othman Shihab, Festival Hijriah ini juga dimeriahkan oleh Habib Husein Jafar Al Hadar yang akan mengisi di tujuh kota dan dan Ustaz Wijayanto yang akan menyemarakkan Yogyakarta. (L/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.