Sanaa, 20 Dzulhijjah 1435/14 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Yaman telah menunjuk Utusan PBB di negara itu sebagai perdana menteri baru, dalam sebuah langkah yang disambut baik oleh oposisi Houthi yang mengendalikan ibukota Sanaa.
Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi menunjuk Khaled Bahah sebagai perdana menteri pada Senin (13/10), beberapa hari setelah Houthi menolak penunjukan Ahmed Awad bin Mubarak, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Hal ini menjadi sinyal mulai meredanya krisis politik yang berkepanjangan di negara itu, Abdelmalek Al-Ejri, anggota Biro Politik Houthi mengatakan kepada kantor berita Reuters.
“Dia (Bahah) adalah orang yang tepat. Pengangkatannya akan membantu negara mengatasi kesulitan yang akan dilalui,” katanya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Bahah memiliki waktu 30 hari untuk membentuk pemerintah setelah kelompok politik yang bersaing memberikan dukungan atas pemilihannya, media pemerintah melaporkan.
Lahir pada 1965, Bahah berasal provinsi Hadramout selatan. Dia meraih gelar master dalam administrasi, bisnis dan keuangan, serta menjabat sebagai Menteri Perminyakan sebelum ditunjuk sebagai Utusan PBB untuk Yaman.
Penunjukan ini merupakan bagian dari kesepakatan damai yang ditengahi oleh PBB setelah Houthi menyapu ibukota Sanaa dan mengambil alih barak tentara, kementerian dan lembaga negara penting bulan lalu.
Kesepakatan pembagian kekuasaan bertujuan untuk membawa oposisi Houthi dan sayap kelompok bersenjata di Selatan negara itu masuk ke dalam pemerintahan yang lebih inklusif.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Houthi yang juga dikenal sebagai Ansarullah adalah kelompok Syiah Zaidi yang mencakup 30 persen dari penduduk Yaman dan memerintah sebuah kerajaan di utara negara itu selama 1.000 tahun.
Kelompok oposisi Houthi mencoba memperbesar zona pengaruh mereka sejak Januari dengan bergerak keluar dari basisnya di pegunungan di ujung utara ke daerah-daerah yang lebih dekat ke ibukota.
Yaman telah menghadapi krisis transisi pemerintahan sejak Presiden Ali Abdullah Saleh digulingkan tahun 2012 setelah setahun aksi protes menentangnya. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon