Jakarta, MINA – Yayasan Yatim Mandiri menyalurkan bantuan Pendidikan untuk 1.000 yatim dhuafa terdampak pandemi secara bertahap di beberapa wilayah Indonesia pada momentum 1 Muharram 1443 H/10 Agustus 2021.
“Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini menyebabkan ribuan anak terpaksa menjadi yatim dhuafa karena wafatnya sang ayah sebagai tulang punggung keluarga,” kata Sugeng Riyadi, General Manager Regional Office 3 Yatim Mandiri Sugeng dalam Konferensi Pers Bantuan Pendidikan 1000 Yatim Dhuafa di Jakarta, Selasa (10/8), demikian keterangang yang diterima MINA.
Sugeng menjelaskan, sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yang berfokus dalam penanganan yatim dhuafa maka Yatim Mandiri perlu segera mengambil sikap sebagai yang terdepan dalam merespon kebutuhan tersebut dilapangan.
Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yang telah 27 tahun berkecimpung dalam upaya memandirikan yatim dhuafa, Yatim Mandiri melalui berbagai program pendidikan yang terintegrasi dan bekelanjutan telah mempersiapkan diri untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa. Utamanya permasalahan terkait yatim dhuafa akibat pandemi Covid-19 yang tengah berkecamuk di negeri kita tercinta.
Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership
Program-program sosial dan pemberdayaan Yatim Mandiri yang sudah berjalan pada tahun 2021 ini meliputi. Bantuan pendidikan untuk 1.000 yatim dhuafa terdampak pandemi Covid-19, Beasiswa pendidikan untuk 16.145 yatim dhuafa, asrama untuk 1.000 yatim dhuafa yang terbagi menjadi beberapa tahap sesuai jenjang pendidikan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia (Rumah Kemandirian, ICM Boarding School, Mandiri Entrepreneur Center), dan pendampingan ekonomi untuk keluarga yatim dhuafa.
“Jumlah ini bukan tidak mungkin akan terus bertambah mengingat antusiasme masyarakat untuk membantu program-program penanganan yatim dhuafa ini sangat besar,” ucapnya.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Mutrofin selaku Dewan Pengurus Yatim Mandiri mengatakan, momentum Muharram 1443 Hijriah ini mengajak masyarakat Indonesia untuk mengaktualisasi diri dengan berhijrah.
“Hijrah artinya bukan sekedar hijrah, namun juga hijrah sosial dengan cara berbagi terhadapp sesama. Karena sebaik-baik manusia adalah menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Mari torehkan sejarah terbaik di tahun yang baru ini semoga kita menjadi pribadi yang terbaik dari tahun sebelumnya,” kata Mutrofin.
Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue
Sugeng mengatakan, momentum muharram ini sebagai ajang Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Menjaga hubungan baik dengan Allah dan manusia melalui berbagi dengan sesama. Ketika manusia memperbaiki hubungan Allah maka hubungan manusia pun akan mengikuti, terutama di masa pandemi saat ini banyak anak yang berstatus yatim. Oleh karena itu, Yatim Mandiri bersama-sama mengajak lapisan masyarakat turut serta mendukung program-program salah satunya program pendidikan. (R/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis