Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yordania Protes Penangkapan Kepala Otoritas Pengawas Situs Suci Muslim di Yerusalem

Syauqi S - Ahad, 24 Februari 2019 - 18:20 WIB

Ahad, 24 Februari 2019 - 18:20 WIB

5 Views ㅤ

Yerusalem, MINA – Menteri Urusan Islam Yordania, Abdul Nasser Abul Basal, memprotes penangkapan Kepala Badan Waqaf Syaikh Abdul Azim Salhab yang juga menjadi Kepala Otoritas Pengawas Situs-Situs Suci Muslim di Yerusalaem.

Ia mengatakan tindakan Israel itu “berbahaya dan eskalasi yang tidak dapat diterima” yang tidak menghargai peran Amman sebagai penjaga situs-situs suci di Yerusalem, demikian Kantor Berita Petra, Ahad (24/2)

Polisi Israel secara singkat menahan kepala otoritas Islam yang mengawasi situs-situs suci Muslim di Yerusalem tersebut pada Ahad (24/2) pagi setelah protes baru-baru ini di sana.

Polisi Israel mengonfirmasi penangkapan Syaikh Salhab, dan badan Waqaf kemudian mengatakan polisi telah membebaskan Syaikh Salhab dan melarangnya memasuki situs selama sepekan.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Pada Jumat lalu, pengunjuk rasa Palestina berdatangan ke bagian dari kompleks masjid Al-Aqsa yang telah ditutup Israel pada 2003. Polisi Israel menuduh Waqaf, otoritas Islam yang mengawasi kompleks, berusaha mengubah status quo di situs sensitif.

Polisi Israel telah menangkap 60 warga Palestina dalam beberapa hari terakhir yang dituduh “menyebabkan gangguan” dan “menghasut kekerasan.”

Situs yang diperebutkan, yang dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount dan oleh Muslim sebagai Haram Al-Syarif, merupakan jantung dari konflik Israel-Palestina. Kompleks itu adalah situs tersuci ketiga dalam Islam. Situs ini telah menjadi titik awal bentrokan di masa lalu. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Breaking News