Amman, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania, Aiman al-Shafdi menyampaikan penolakan kepada Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo terkait rencana aneksasi wilayah Palestina di Tepi Barat oleh Israel.
Penolakan tersebut sebelumnya juga sudah sampaikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Menlu RI Retno Marsudi kepada Mike Pompeo pada Rabu (27/5) lalu.
Dalam sambungan telepon dengan Pompeo, Al-Shafdi menegaskan, rencana tersebut akan menggagalkan momentum perdamaian. Demikian dikutip dari Pusat Informasi Palestina (Palinfo), Sabtu (30/5).
Yordania berharap adanya perundingan langsung dan serius untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina dengan dasar solusi dua negara.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Perdamaian yang adil dan menyeluruh merupakan pilihan strategis dunia Arab, dimana Yordania akan terus berperan aktif merealisasikannya,” tegas Al-Shafdi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyatakan akan mengambil alih Tepi Barat yang kemungkinan akan dilakukan pada 1 Juli mendatang.
Rencana pencaplokan itu sangat didukung Amerika Serikat yang merupakan sekutu dekat Israel.
Rencana Israel tersebut dikecam oleh komunitas internasional termasuk Indonesia karena melanggar hukum dan resolusi internasional selama ini. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)