Balkan, MINA – Menteri Migrasi Yunani Dimitris Vitsas mengatakan, Yunani dan Turki menjalin kerja sama dalam melawan migrasi ilegal, Kamis (29/11).
Berbicara kepada wartawan internasional di Athena, Vitsas mengatakan, pihaknya telah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu untuk mencegah migrasi ilegal.
“Turki, dengan segala kekuatannya, telah melakukan patroli di Meric. Kami juga melakukan berbagai upaya di sisi kami,” ujarnya. Demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
Mengacu pada pembicaraan sebelumnya dengan Menteri Dalam Negeri Turki, Vitsas mengatakan bahwa pihaknya berhasil menyelesaikan beberapa masalah dan menekankan bahwa poin yang paling penting adalah kebangkitan hubungan bilateral yang sempat terhenti.
Baca Juga: Perhimpunan Cendekiawan Internasional Tegaskan Tindakan Israel di Gaza Penuhi Kriteria Genosida
Dia mengatakan, kegiatan berbagi informasi antara dua negara berkontribusi untuk menghidupkan kembali hubungan.
Turki telah menjadi rute utama bagi para pengungsi yang mencoba menyeberang ke Eropa, terutama sejak awal perang sipil di Suriah.
Sekitar 60 ribu migran ilegal yang mencoba menyeberang ke Yunani ditahan di provinsi Edirne, Turki, dalam sepuluh bulan pertama 2018.
Turki dan Uni Eropa menandatangani kesepakatan pengungsi pada Maret 2016, bertujuan mencegah migrasi ilegal melalui Laut Aegea dengan mengambil langkah-langkah tegas terhadap pelaku perdagangan manusia dan meningkatkan kondisi kehidupan 3 juta pengungsi Suriah di Turki.
Baca Juga: Empat Anggota Parlemen Italia Ambil Bagian dalam Armada Sumud Global
Arus migrasi telah mengalami penurunan sebesar 97 persen setelah penandatanganan kesepakatan tersebut. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PM Spanyol: Eropa Gagal Hentikan Genosida Israel di Gaza