Pangkal Pinang, MINA – Ketua Panitia Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ketujuh, Ustaz H. M. Zaitun Rasmin mengatakan, umat Islam Indonesia tidak perlu pesimis dengan pelaksanaan Kongres Umat Islam Indonesia yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
Menurut Zaitun, adanya keinginan luhur dan usaha tiada henti dari umat Islam Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju dan beradab, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai perwakilan umat Islam Indonesia kembali menggelar KUII yang ketujuh.
“Walaupun di tengah pesimisme oleh sebagian kalangan setelah enam kongres yang serupa dilewati tetapi umat Islam selalu terinspirasi bahwa musyawarah itu adalah perintah Ilahi,” kata Zaitun kepada wartawan MINA di lokasi, Rabu malam (26/2).
Menurut dia, umat Islam selalu terinspirasi bahwa musyawarah itu adalah perintah Ilahi dan itu jalan terbaik dalam mewujudkan kepemimpinan kolektif yang sangat diperlukan dan sangat sesuai dengan peradaban manusia yang terus berkembang.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
“Tidak menjalankan hasil musyawarah adalah musibah tetapi bila tidak mau bermusyawarah musibah lebih besar,” tegas Zaitun, yang juga sebagai Wasekjen MUI itu.
KUII ketujuh telah secara resmi dibuka Wakil Presiden Republik Indonesia Kiai Ma’ruf Amin yang juga dihadiri lebih seribu peserta kongres dan tamu undangan lainnya. Even itu menghabiskan dana sekitar Rp 4 miliar di Ballroom Novotel Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Rabu malam (26/2).
Tema yang diusung dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung 26-29 Februari 2020 adalah “Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia Untuk Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab.” (L/RS5/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina