Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zelenskiy Minta Dukungan Liga Arab untuk Rakyatnya

sajadi - Sabtu, 20 Mei 2023 - 13:14 WIB

Sabtu, 20 Mei 2023 - 13:14 WIB

2 Views

Jeddah, MINA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (19/5) untuk meminta dukungan bagi rakyatnya.

Dalam pidatonya, Zelenskiy mengatakan, beberapa negara, termasuk anggota Liga Arab, lebih suka “menutup mata” terhadap aneksasi ilegal Rusia dan memenjarakan beberapa orang Ukraina selama perang 15 bulan.

Sementara itu, Zelenskiy mendukung Zionis Israel dalam agresi mereka ke Gaza dan rakyat Palestina. Zelenskiy dalam hal ini berpihak kepada Zionis dari pada Palestina.

“Saya yakin kita semua bisa bersatu dalam menyelamatkan orang dari kurungan penjara Rusia,” katanya dalam bahasa Inggris seperti dikutip dari Middle East Monitor.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

“Kerajaan Arab Saudi memainkan peran penting dan kami siap untuk membawa kerja sama kami ke tingkat yang baru,” tulis Zelenskiy di Twitter sesaat setelah tiba di Jeddah.

Sementara itu, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyatakan kesiapannya untuk menengahi perang antara Moskow dan Kyiv.

“Kami menegaskan kembali kesiapan Kerajaan untuk melanjutkan upaya mediasi antara Rusia dan Ukraina, dan untuk mendukung semua upaya internasional yang bertujuan menyelesaikan krisis secara politik dengan cara yang berkontribusi untuk mencapai keamanan,” kata Putra Mahkota Saudi dalam pidato pembukaannya.

Negara-negara Teluk telah berusaha untuk tetap netral dalam konflik Ukraina, meskipun Barat menekan produsen minyak Teluk untuk membantu mengisolasi Rusia, sesama anggota OPEC+.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Arab Saudi menghadapi kecaman keras dari Amerika Serikat atas keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak, yang dianggap membantu Rusia mengisi kembali pundi-pundinya dengan menaikkan harga.

Meskipun keputusan tersebut awalnya memicu kemarahan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, dinamika pasar sejak saat itu telah menunjukkan bahwa pemotongan tersebut dilakukan dengan hati-hati. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Eropa