Yerusalem, MINA – Polisi pendudukan Zionis menahan Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsa Syekh Iyad al-Abbasi, selama beberapa jam setelah menyampaikan khutbah Jumat (1/8) sebelum membebaskannya.
Koresponden Quds Press melaporkan, Syekh Iyad al-Abbasi ditahan karena berbicara dalam khutbahnya tentang perang pemusnahan yang dilancarkan Zionis terhadap Jalur Gaza.
Langkah penangkapan merupakan bagian dari cara sistematis yang ditempuh oleh otoritas pendudukan untuk mencegah diskusi apa pun terkait Gaza di dalam Masjid Al-Aqsa.
Langkah serupa berlaku sejak penangkapan Syekh Muhammad Salim pada 11 April, setelah ia selesai menyampaikan khutbah Jumat.
Baca Juga: Al-Qassam Siarkan Rekaman Tahanan Zionis yang Kurus Kering
Ia kemudian diinterogasi karena mendoakan rakyat Gaza dan dilarang masuk Masjid Al-Aqsa selama sepakan.
Otoritas juga menangkap Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Hussein, setelah ia membahas bencana kelaparan di Jalur Gaza dalam khutbahnya.
Ia kemudian dibebaskan dan dikeluarkan larangan memasuki Masjid Al-Aqsa.
Mengomentari insiden tersebut, Ali Ibrahim, seorang peneliti di International Jerusalem Foundation, menggambarkan apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa sebagai pelanggaran mencolok terhadap kebebasan beribadah dan berekspresi.
Baca Juga: PBB: 1.373 Pencari Bantuan Syahid di Tangan Pasukan Israel Sejak Mei
Ia memandang adanya upaya untuk memaksakan kontrol politik atas wacana keagamaan di dalam Masjid Al-Aqsa.
Ibrahim mengatakan, apa yang terjadi tidak hanya membungkam suara-suara, tetapi juga menyasar peran historis Wakaf Islam dalam mengelola urusan Masjid Al-Aqsa. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Advance Pembangunan RSIA Indonesia di Gaza Bertemu Pejabat KBRI dan Mesir