Zona Aman Suriah Relatif Tenang Usai Kesepakatan Astana

(Foto: dok. Human Events)

Damaskus, 10 Sya’ban 1438/7 Mei 2017 (MINA) – Zona aman yang disepakati dalam perundingan antara Rusia, Turki dan Iran di Astana, Kazakhstan, relatif tenang pada hari Sabtu (6/5), meski terjadi pelanggaran sporadis dan bentrokan di beberapa tempat.

Lembaga pemantau dan media pemerintah Suriah melaporkan, tidak ada jatuh korban setelah kesepakatan diputuskan untuk membawa ketenangan di Suriah. Demikian ARA News memberitakan yang dikutip MINA.

Zona aman mulai berlaku Jumat tengah malam.

Pembentukan zona aman adalah upaya terbaru pihak internasional untuk mengurangi kekerasan di tengah perang saudara yang telah berlangsung selama enam tahun di Suriah.

Perang saudara itu telah menewaskan lebih dari 400.000 orang.

Kesepakatan tersebut diterapkan meski Amerika Serikat selaku pendukung utama oposisi Suriah tidak setuju. Sementara pemerintah Suriah belum menandatangani kesepakatan tersebut.

Oposisi bersenjata sangat kritis terhadap usulan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu tidak memiliki legitimasi.

Tidak jelas bagaimana gencatan senjata atau “” akan diberlakukan di daerah-daerah yang masih harus ditentukan di peta.

Namun, “zona de-eskalasi” kemungkinan besar mencakup Idlib dan pegunungan Turkmen yang masuk dalam provinsi Homs, serta daerah-daerah di pinggiran Damaskus seperti Ghouta dan Deraa.

Pejabat Rusia mengatakan, dibutuhkan setidaknya sebulan lagi untuk menyelesaikan rinciannya. (T/RI-1/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.