Lampung Selatan, 11 Rabiul Awal 1438/11 Desember 2016 (MINA) – Tidak ada alasan keulamaan tidak bisa dijalankan, demikian Amir Majlis Tarbiyah wa Ta’lim Pusat, Zubaidi Ardani, Ahad, dalam acara Reuni Akbar Al-Fatah Lampung 1995-2015 yang diselenggarakan di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Muhajirun, Lampung Selatan.
“Istilahnya tidak ada jembatan bikin jembatan, tidak ada guru yang bisa maka beli guru kalau mampu, atau beli guru datangkan semua guru pengajar dan belajar kepadanya. Dengan demikian tidak ada alasan keulamaan tidak bisa dijalankan,” ujarnya.
Ia mengatakan, kekurangan Pondok Pesantren Alfatah dalam persiapan membentuk ulama khilafah adalah kurangnya kajian kitab kuning.
“Kekurangan Al-Fatah selama ini adalah kajian kitab kuning. Sehingga sejak pendidikan formal sampai hari ini seluruh Al-Fatah belum ada yang menghasilkan santri yang bisa membaca kitab kuning di tingkat menengah,”katanya.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Menurutnya, hal ini harus dibenahi dengan cara membekali kemampuan baca kitab kuning kepada santri khususnya santri Tahfidzul Qur’an.
“Anak tahfidz harus dibekali kemampuan baca kitab kuning sehingga lulusan dari Madrasah Aliyah Al-Fatah mereka sudah bisa membaca kitab kuning,” ujarnya.
Karena menurut Zubaidi, kemahiran dalam membaca kitab kuning merupakan syarat untuk menjadi seorang ulama.
“Karena untuk ulama, hampir tidak ada disebut ulama kecuali dia bisa membaca kitab kuning,”ujarnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Selanjutnya ia mengatakan, hal ini dilakukan dengan tujuan menyiapkan kader khilafah di mada depan.
“Tujuan tarbiyah khilafah adalah sebagai jembatan dakwah. Melalui tarbiyah Al-Fatah diharapkan lahir ulama-ulama khilafah,” ujarnya.
Menurutnya, ulama hari ini sangat diperlukan mengingat khilafah sudah tegak dan berkembang.
“Ulama hari ini sangat dibutuhkan karena masa kini adalah masa khilafah. Buktinya khilafah sudah tegak dan berkembang di berbagai negara walaupun jumlahnya baru sedikit,” katanya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Reuni Al-Fatah Lampung berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (10-11 Desember 20160 di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung dengan tema “Melalui Reuni Akbar Kita Tingkatkan Peran Serta dan Kontribusi Alumni dalam Peningkatan Kualitas Almamater” dihadiri sekitar 300 alumni dari berbagai provinsi se-Indonesia.
Ponpes Al-Fatah merupakan pondok pesantren dengan beberapa lembaga di dalamnya yakni, reguler, Lembaga Tahfidz, Halaqah Diniyyah, Lembaga Bahasa. Memiliki sekitar 23 cabang di seluruh Indonesia.(L/ism/K08/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas