Resolusi Hasil KTT Luar Biasa OKI Efektif Tekan Israel

SMITH ALHADAR-MINA

SMITH ALHADAR-MINA
(Putri/MINA)

Jakarta, 28 Jumadil Awwal 1437/7 Maret 2016 (MINA) – Pakar masalah Timur Tengah dari The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), Smith Alhadar, menilai dokumen kesepakatan yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam () di Jakarta akan cukup ampuh menekan .

Alasannya, lanjut dia, terdapat negar-negara anggota OKI yang menjadi anggota tidak tetap pada Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yaitu Mesir dan Malaysia. Di samping itu, dokumen kesepakatan tersebut akan dikembangkan lebih jauh, seperti dibawa ke forum-forum internasional.

“Jadi mereka ini yang akan mendorong agar masalah Israel- dibicarakan di Dewan Kemanan PBB,” ungkap Alhadar kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (7/8).

Setiap negara anggota OKI pun berkewajiban untuk memengaruhi negara-negara lain agar mengakui kemerdekaan Palestina dan menekan Israel.

Alhadar menambahkan, dokumen yang dihasilkan OKI di Jakarta tidak berbeda dengan proposal yang diususng Prancis, yang isinya meminta Israel dan Palestina menjadi dua negara merdeka yang hidup berdampingan atau two-state solution.

Dia berpendapat posisi Proposal Prancis tersebut penting karena Paris sudah memperingatkan kalau Israel menolak proposal itu maka ‘Negeri Mode’ akan mengakui kemerdekaan Palestina. “Kalau itu terjadi pasti akan banyak negara lainnya di Eropa yang bakal mengakui negara Palestina,” tegasnya.

Alhadar melihat aktifnya para negara anggota OKI di forum-forum internasional akan bersinergi dengan Proposal Prancis tersebut sehingga ada tekanan yang cukup signifikan terhadap ‘Negeri Yahudi’. Namun ia menggarisbawahi bahwa negara-negara OKI harus bersatu dalam membawa persoalan Palestina di forum-forum dunia.

Seperti mengemuka di KTT Luar Biasa OKI, Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya mengatakan bahwa para pemimpin negara anggota OKI atau dunia Islam telah menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi konkret bagi Palestina.

“Negara-Negara OKI mengutuk tindakan Israel, kami menyerukan pengakhiran penjajahan Israel, dan pembentukan negara Palestina atas dasar two-state solution. Para pemimpin (negara anggota OKI) juga memberikan dukungan bagi dilaksanakan konferensi perdamaian internasional,” ujar Jokowi.

Salah satu poin yang paling krusial dari resolusi dan Deklarasi Jakarta yang dihasilkan di KTT LB OKI adalah dunia Islam mendorong masyarakat internasional untuk melarang atau memboikot produk-produk Israel dan menyatakan kembali komitmen untuk melindungi Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem).

“Antara lain dengan (memberikan) bantuan finansial bagi Al-Quds Funds,” tegas Presiden. (L/P022/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.