Garissa, 23 Jumadil Akhir 1437/2 April 2016 (MINA) – Kenya pada Sabtu (2/4) memperingati setahun serangan teroris yang menewaskan 148 orang, sebagian besar mahasiswa, di sebuah universitas di Garissa.
Serangan tanggal 2 April 2015 adalah pembantaian terburuk di negara itu sejak tahun 1998.
Saat itu, empat orang bersenjata dari kelompok Al-Shabab, Al-Qaeda cabang Afrika Timur, menyerbu Kampus Universita Garissa, menembak mahasiswa di asrama dan kemudian mengumpulkannya di aula asrama.
Ini adalah serangan terburuk yang melanda Kenya sejak Al-Qaeda mengebom Kedutaan Besar AS di Nairobi pada 1998 yang menewaskan 213 orang.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada Sabtu ini, sekitar 100 orang mengenakan T-shirt dengan slogan-slogan perdamaian berkumpul di Garissa, 365 kilometer (225 mil) timur laut dari ibukota Nairobi, berpartisipasi mengenang dan menghormati para korban.
“Kami berdiri bersama orang tua, kami ingin memberitahukan mereka bahwa bersama-sama sebagai sebuah negara, dari utara ke selatan, barat ke timur, Muslim dan Kristen, bersama-sama kita harus memerangi teror,” kata Anggota Parlemen di Garissa, Aden Duale.
Di hari yang sama, doa dan penyalaan lilin diadakan di Garissa dan Nairobi, dipimpin oleh pejabat pemerintah. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Rakyat Kenya telah menderita di tangan Al-Shabab sejak pemerintah negara itu mengirim pasukan ke negara tetangga Somalia pada 2011 untuk memerangi kelompok tersebut. (T/P001/P2)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)