DALAM Islam, kehidupan akhirat menjadi fase penentu bagi setiap manusia. Allah telah memberikan gambaran jelas mengenai balasan bagi orang-orang yang tidak beriman atau kafir. Berikut adalah beberapa kesengsaraan yang akan mereka hadapi di akhirat, berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadis.
Pertama, Diseret ke Neraka dengan Kasar
Allah menggambarkan bahwa orang-orang kafir akan diseret dengan kasar menuju neraka. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,
يُعْرَفُ الْمُجْرِمُونَ بِسِيمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِي وَالْأَقْدَامِ
“Orang-orang yang berdosa itu akan dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.” (Qs. Ar-Rahman: 41)
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Saat Menghadiri Tabligh Akbar: Ini 7 Kiatnya
Mereka akan mengalami penghinaan luar biasa dengan diseret pada bagian kepala dan kaki mereka. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa mereka akan ditarik dengan keras, tanpa ada belas kasihan, dan ini adalah bentuk kehinaan terbesar bagi mereka.
Kedua, Disiksa dengan Api yang Menyala-Nyala
Orang-orang kafir akan merasakan panasnya api neraka yang tidak pernah terpadamkan. Allah berfirman,
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَتَكُونُ لَهُمْ رِيحٌ صَرْصَرٌ عَاتِيَةٌ
“Dan adapun orang-orang yang kafir, maka bagi mereka angin yang sangat panas.” (Qs. Al-Waqi’ah: 42)
Baca Juga: Silaturahim Membuka Pintu Keberkahan
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bahwa api neraka bukan seperti api dunia, melainkan lebih panas berkali-kali lipat dan tidak akan pernah padam. Ini adalah azab yang terus-menerus.
Ketiga, Makanan dari Pohon Zaqqum
Pohon zaqqum adalah pohon neraka yang disebutkan sangat pahit dan berduri. Al-Qur’an menjelaskan,
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الْأَثِيمِ
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang berdosa.” (Qs. Ad-Dukhan: 43-44)
Baca Juga: Ini Dia Para Pembicara Tabligh Akbar dari Luar Negeri
Imam As-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan bahwa pohon ini tumbuh di neraka dan buahnya mirip dengan kepala setan. Orang-orang kafir akan dipaksa memakannya meskipun mereka sangat membencinya.
Keempat, Minuman dari Nanah dan Darah
Mereka juga akan diberi minuman dari nanah dan darah. Allah berfirman,
يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ
“Dan mereka diberi minum dari minuman yang tertutup (bercampur nanah).” (Qs. Al-Mutaffifin: 25)
Baca Juga: Panitia Nyatakan Siap Gelar Tabligh Akbar, Layani Jamaah dengan Sepenuh Hati
Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa minuman ini berasal dari keringat, nanah, dan darah penghuni neraka yang mengalir dari tubuh mereka akibat siksaan yang terus menerus.
Kelima, Tidak Ada Kehidupan Maupun Kematian
Orang kafir di neraka akan berada dalam keadaan abadi, di mana mereka tidak mati sehingga terlepas dari siksa, dan tidak hidup yang nyaman. Dalam Al-Qur’an dijelaskan,
لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
“Di sana dia tidak mati dan tidak (pula) hidup.” (Qs. Thaha: 74)
Baca Juga: Pentingnya Tabligh Akbar dalam Dakwah Islam
Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini bahwa mereka tidak akan mati untuk menghindari siksa, tetapi juga tidak akan hidup dengan kehidupan yang layak.
Keenam, Dipukul dengan Pemukul Besi
Siksaan yang lebih menyakitkan lagi adalah pemukulan dengan besi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bila dipukulkan satu kali pemukul dari besi neraka pada seseorang, ia akan hancur.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi menjelaskan bahwa pemukul besi ini sangat berat dan kuat, yang jika dipukulkan ke gunung pun akan menghancurkannya.
Baca Juga: Melek Literasi dalam Jama’ah: Fondasi Kuat untuk Kemajuan Umat
Ketujuh, Penyesalan yang Tidak Berakhir
Orang kafir akan menyesali perbuatan mereka selama di dunia, namun penyesalan ini sudah terlambat. Al-Qur’an menyebutkan,
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ
“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya, maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Mu’minun: 107)
Ibnu Jarir Ath-Thabari mengatakan bahwa doa mereka tidak akan dikabulkan, karena kesempatan mereka sudah hilang ketika masih di dunia.
Baca Juga: Inilah 10 Kebiasaan yang Dilarang dalam Islam tapi Dianggap Biasa
Kedelapan, Wajah Terbakar dan Hitam Legam
Wajah orang kafir akan hitam dan terbakar. Allah berfirman,
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ
“Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu tertutup debu hitam.” (Qs. Abasa: 40-41)
Imam Mujahid menafsirkan bahwa wajah mereka akan dipenuhi debu neraka dan terbakar sehingga semakin menghinakan mereka.
Baca Juga: Adab Bertamu dan Menerima Tamu Menurut Syariat Islam
Kesembilan, Siksa Tidak Akan Pernah Berkurang
Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk istirahat atau pengurangan siksa. Al-Qur’an menyatakan,
لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَمَا هُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ
“Tidak diringankan bagi mereka azabnya, dan mereka di dalamnya berputus asa.” (Qs. Az-Zukhruf: 75)
Imam Al-Baghawi menjelaskan bahwa mereka akan terus berada dalam kesengsaraan tanpa ada harapan untuk berkurangnya azab.
Baca Juga: Bukti-bukti Kekalahan Zionis Israel dalam Perang di Gaza
Kesepuluh, Berteriak Memohon Pertolongan, Namun Tidak Didengar
Mereka akan memohon agar diberi kesempatan, namun tidak ada jawaban. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Di neraka terdapat orang yang menjerit sekuat-kuatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad bin Hanbal menjelaskan bahwa jeritan ini tidak akan mendapatkan belas kasihan, bahkan para malaikat penjaga neraka pun tidak akan peduli.
Kesebelas, Tidak Diperkenankan Keluar dari Neraka
Baca Juga: Media dan Tantangan Pemberitaan Perjuangan Palestina
Orang kafir akan dipenjara selamanya tanpa jalan keluar. Allah berfirman,
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ
“Dan orang-orang yang ada di dalam neraka berkata kepada penjaga neraka Jahannam, ‘Mohonkanlah kepada Tuhan kalian agar Dia meringankan azab bagi kami barang sehari saja.’” (Qs. Ghafir: 49)
Namun, permintaan mereka ditolak dan mereka tetap dalam neraka selamanya.
Keduabelas, Siksa yang Bertambah
Ketika Mereka Mengadu Bukannya mendapat keringanan, setiap kali mereka mengadu, justru siksa semakin bertambah. Al-Qur’an menyebutkan,
كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
“Setiap kali apinya mulai padam, Kami tambahkan lagi nyalanya.” (Qs. Al-Isra: 97)
Ketigabelas, Kesengsaraan yang Tidak Pernah Terputus
Orang kafir akan terus-menerus mengalami berbagai bentuk kesengsaraan yang tidak pernah berakhir. Sebagaimana disebutkan:
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (Qs. At-Taubah: 68). Azab ini adalah kekal dan tidak ada harapan untuk keselamatan.
Kesengsaraan di atas merupakan peringatan bagi umat manusia agar senantiasa berada di jalan Allah dan menjauhi kekufuran. Dengan memahami hal ini, diharapkan setiap muslim semakin memperkuat iman dan ketakwaan agar terhindar dari kesengsaraan abadi. []
Mi’raj News Agency (MINA)