Jakarta, MINA- Sebanyak 28 ulasan penelitian siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) berhasil menembus babak final Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2020. atau Ajang Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI).
Finalis berjumlah 150 dan 28 di antaranya dari MAN berbagai daerah di tanah air berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud. Demikian keterangan yang dikutip MINA, Kamis (15/10).
Ajang tingkat nasional itu diikuti siswa SMA/MA/Sederajat dari seluruh Indonesia, sebelumnya bernama Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).
Ada 150 finalis terpilih yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu: 59 finalis bidang Matematika, Sains dan Teknologi (MST), 21 finalis bidang Fisika, Terapan, dan Rekayasa (FTR), 70 finalis bidang Ilmu Sosial dan Humaniora (ISH).
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Adapun 28 tim madrasah, terdistribusi pada 12 finalis bidang Matematika, Sains dan Teknologi (MST), 2 finalis bidang Fisika, Terapan, dan Rekayasa (FTR), dan 14 finalis bidang Ilmu Sosial dan Humaniora (ISH).
Salah satu peserta madrasah yang masuk ke babak final adalah penelitian Siswa MAN 4 Bantul yang dengan tema, “Kajian Profil Pemahaman Pedagang dan Profil Penjualan Empon-empon di Pasar Tradisional Kabupaten Bantul.”
Empon-empon adalah tanaman rimpang yang sering digunakan untuk ramuan jamu. Penelitian ini masuk dalam bidang ISH sehingga siswa MAN 4 Bantul akan bersaing menjadi yang terbaik dengan 69 peserta lainnya. Ini merupakan kali kedua Tim MAN 4 Bantul berhasil masuk sebagai finalis.
“Alhamdulillah tim yang terdiri dari Munarsih dan Putri Rahayu tembus babak final,” kata Kepala MAN 4 Bantul Singgih Sampurno di Bantul.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menurut Singgih, di babak final peserta harus membuat video yang menggambarkan proses, hasil, dan manfaat penelitian dengan durasi maksimal tiga menit. Video tersebut lalu diunggah youtube dan ditautkan kea kun pendaftaran lomba saat registrasi online.
Video juga harus mencantumkan logo Kemendikbud, KoPSI, dan nama sekolah di awal tayangan. Vidieo harus juga mencantumkan sumber yang terkait data, referensi, lagu, music dan lainnya yang dilindungi hak cipta.
“Setiap finalis juga harus memviralkan video penelitiannya agar ditonton masyarakat dengan hashtag #KOPSI2020 dan #Menelitiituseru,” jelasnya.
“Video dengan jumlah like terbanyak sejak pengumuman finalis sampai (18/10) akan memperoleh hadiah dan sertifikat,” lanjutnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Selamat masuk babak final. Semoga bisa meraih yang terbaik dan bermanfaat untuk madrasah serta umat,” harapnya. (R/SH/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September