Baghdad, 1 Muharram 1438/2 Oktober 2016 (MINA) – Sejumlah 3,5 juta anak-anak di Irak telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan akibat konflik berkepanjangan di negara itu.
“Sekitar 3,5 juta anak-anak Irak usia sekolah kehilangan jenjang pendidikan, yang berarti mereka rentan mengalami risiko pernikahan dini, jadi pekerja anak dan perekrutan menjadi kelompok-kelompok bersenjata,” PBB News Centre melaporkan pada Jumat (30/9.
“Sekitar satu juta anak usia sekolah lainnya juga terlantar, dan 70 persen dari mereka telah kehilangan satu tahun sekolah,” lanjut laporan.
Sebagian besar anak-anak usia sekolah berada di Anbar dan Mosul, dua tempat berlangsugnya pertempuran yang menyebabkan perpindahan dan kondisi hidup yang genting, laporan Kantor Berita Islam MINA dari sumber lokal Rudaw.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Shima, anak berusia 9 tahun, tidak bersekolah lagi, karena ia bersama dengan keluarganya, telah melarikan diri ke tenggara Mosul dan menetap di kamp Debaga, selatan Erbil.
Dr. Dylan O’Driscoll, seorang peneliti Middle East Research Institute (MERI) berbasis di Erbil memperingatkan bahwa pendidikan akan menjadi tantangan yang signifikan bagi anak-anak usia sekolah di Irak pada umumnya.
“Sebuah sistem pendidikan yang baru harus didirikan untuk menghadapi kenyataan bahwa banyak anak-anak usia sekolah tanpa pendidikan yang layak selama lebih dari dua tahun terakhir.
Namun, sistem ini perlu dijalankan secara paralel dengan sistem pendidikan normal, dan dapat mengakomodasi mereka yang baru mulai pendidikan mereka.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Kementerian Pendidikan Irak sedang gencar meluncurkan program kembali ke sekolah, bekerjasama dengan Bantuan Anak-Anak PBB UNICEF.
UNICEF berharap untuk melihat banyak anak-anak berada di dalam kelas dan ketersediaan perlengkapan sekolah, sarana transportasi, dan pelayanan dasar.
Badan PBB UNICEF juga telah membangun ruang kelas darurat untuk pembelajaran bagi 42.000 anak-anak terlantar dari target 280.000 anak-anak pada tahun 2016. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September