Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

380.000 Orang di Sudan Selatan Mengungsi Akibat Banjir dan Konflik

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 15 September 2021 - 06:17 WIB

Rabu, 15 September 2021 - 06:17 WIB

15 Views

Juba, MINA – Sedikitnya 380.000 orang dari enam negara bagian di Sudan Selatan telah mengungsi akibat banjir bandang dan berbagai konflik antar-komunal, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOCHA).

UNOCHA mengatakan banjir, kekerasan, kerawanan pangan, dan Covid-19 terus meningkatkan kebutuhan kemanusiaan masyarakat pada Agustus. All Africa melaporkan, Selasa (14/9).

“Banyak dari mereka yang terkena dampak dan membutuhkan bantuan kemanusiaan,” pernyataan menyebutkan.

“Kekerasan berulang di kota Tambura, Khatulistiwa Barat, membuat ribuan orang mengungsi dan berdampak pada kegiatan kemanusiaan. Lebih dari 58.000 orang dari Tambura tetap mengungsi di delapan pemukiman sejak Juni,” lanjutnya.

Baca Juga: Mandla Mandela Bergabung dengan Kapal Global Sumud Flotila ke Gaza

Laporan menambahkan, di Juba County, Central Equatoria, konflik komunitas membuat sekitar 10.000 orang mengungsi.

Konflik bersenjata antara faksi-faksi militer yang diduga sebagai lawan dari Tentara Pembebasan Rakyat Sudan-di-Oposisi di Kabupaten Manyo, Upper Nile, membuat sekitar 2.000 orang mengungsi.

Di Kabupaten Koch dari Negara Kesatuan saja, lebih dari 1.500 orang telah mengungsi dari keluarga mereka sekarang mencari perlindungan di markas besar kabupaten, menurut Komisaris Kabupaten Gordon Koang Diel.

Tahun lalu, hujan lebat dan banjir bandang membuat ribuan orang mengungsi dan menghancurkan beberapa rumah di Sudan Selatan. Daerah yang paling terkena dampak adalah di negara bagian Jonglei, Pibor, Nil Atas, Persatuan, Barat, dan Khatulistiwa Timur.

Baca Juga: HUT RI ke-80 di Kenya Pererat Persatuan dan Diplomasi Budaya

Menurut Prediksi Iklim Otoritas Antar Pemerintah untuk Pembangunan (Igad), hujan lebat diperkirakan akan berlanjut di bagian utara dan tengah Sudan Selatan hingga pertengahan September. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sudan Selatan Bantah Terlibat Rencana Pemindahan Warga Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Afrika
Internasional
Internasional
Internasional
Indonesia
Indonesia
Internasional
Tausiyah
Palestina