Pidie, MINA – Sebanyak 39 orang dari 174 orang imigran Rohingya yang terdampar di Pidie, Aceh, harus diinfus karena kondisi kesehatannya.
Para imigran tersebut terdampar di pesisir pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Senin (26/12).
Dikutip dari Serambi News, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K) kepada Serambi, pada Rabu (28/12) mengatakan, pihaknya telah mengirimkan 23 tim medis dan tiga ambulans untuk membantu para imigran.
Pihaknya bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pidie melakukan skrining dan pengobatan pada pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Dia menyebutkan, ada 39 etnis Rohingya yang harus dilakukan infus lantaran dehidrasi, tapi kondisinya telah membaik.
“Semua pengungsi Rohingya kondisinya telah membaik. Sementara anak-anak kondisinya masih lemah dan kurang gizi akibat kurang cairan, sehingga kita sudah berikan vitamin dan obat,” jelasnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie mengatakan, Pemkab Pidie masih melakukan koordinasi dengan IOM dan UNHCR menyangkut percepatan terhadap relokasi Rohingya.
Untuk sementara ini, para imigran tersebut direlokasikan ke SMPN 2 Muara Tiga yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari meunasah gampong setempat.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Keseluruhan warga imigran Rohingya yang terdampar mencapai 174 jiwa, terdiri dari 87 pria dan 87 perempuan. (R/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia