Yerusalem, MINA – Sebanyak 55.000 jamaah melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa (9/6), di tengah larangan dan pembatasan yang diberlakukan pendudukan di sekitar Kota Tua dan gerbang Al-Aqsa.
Pasukan pendudukan memberlakukan pembatasan perjalanan kedatangan ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa di pos-pos pemeriksaan militer di sekitar kota Yerusalem yang diduduki, sebelum shalat Jumat.
Wakalah Shafa melaporkan, pasukan Israel memasang penghalang besi di sekitar Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa, menangkap para pemuda, dan mengeluarkan serta memeriksa identitas mereka.
Khatib Al-Aqsa, Mufti Yerusalem Sheikh Muhammad Hussein, dalam khutbahnya mengatakan, “Pernyataan dan upaya kolonial yang tidak adil di tanah Palestina kami dan Al-Quds Al-Sharif, khususnya di Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, akan selalu menjadi perhatian utama kami.”
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
“Ada upaya pendudukan membagi ruang dan waktu di Al-Aqsa. Ini adalah masjid Islam untuk umat Islam saja, tanpa ada pembagian di dalamnya dengan keputusan Allah,” ujar Sheikh Hussein.
Dia menunjukkan bahwa Masjid Al-Aqsa hanya untuk kaum Muslimin, dan mereka terus mendatanginya dengan kegembiraan dan jiwa, walaupun harus menghadapi hadangan pasukan pendudukan.
“Kalian wahai para kekasih Allah, adalah para penjaga Masjid Al-Aqsa yang setia. Kalian adalah orang-orang yang dipilih Allah di garda terdepan, untuk menjaga kesucian Al-Aqsa, dan untuk melestarikannya,” ujarnya.
Dia mendoakan para pelajar sekolah menengah yang sedang berjuang keras dalam pada komprehensif pekan ini, agar mendapatkan kesuksesan yang menggembirakan mereka, keluarga mereka, dan orang-orang yang sabar dalam perjuangan.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
“Kesuksesan memerlukan lebih banyak ketabahan, ketekunan, dan keseriusan,” lanjutnya.
Dia juga mendoakan warga Palestina yang akan menunaikan kewajiban haji ke tanah suci tahun ini. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang