Ramallah, MINA – Tahanan Kayed Al-Fafsous, berusia 34 tahun, masih melakukan mogok makan terbuka pada hari ke-59, dengan kondisi kesehatannya yang memburuk secara signifikan.
Organisasi Klub Tahanan Palestina melaporkan bahwa administrasi penjara pada Jumat (29/9) memindahkan Fasfous dari sel penjara Askalan ke klinik penjara Ramla karena kondisi kesehatannya yang mengancam nyawa.
Klub Tahanan lebih lanjut mencatat bahwa keputusan untuk memindahkan Al-Fasfous ke klinik penjara “Ramla” setelah aksi mogok makannya telah melampaui 59 hari, alih-alih memindahkannya ke rumah sakit sipil, merupakan indikasi balas dendam sistematis pendudukan terhadap dirinya.
Patut dicatat bahwa pendudukan secara administratif telah menangkap kembali Al-Fafsous pada bulan Mei lalu.
Baca Juga: Tim Tanggap Bencana Turkiye Tunggu Persetujuan Israel untuk Masuk Gaza
Pada tanggal 20 September, pengadilan militer pendudukan Israel di Ofer menolak banding yang diajukan oleh al-Fasfous yang telah ditahan secara administratif dan sekarang melakukan mogok makan selama 59 hari.
Pada tanggal 22 September, administrasi penjara pendudukan Israel memindahkan al-Fasfous ke sel isolasi di Penjara Askalan.
Dia sebelumnya telah melakukan mogok makan, satu kali pada akhir Mei dan awal Juni yang berlangsung selama sembilan hari, dan satu lagi pada tahun 2021 menentang penahanan administratifnya, yang berlangsung selama 131 hari. Selain itu, otoritas pendudukan juga telah menempatkan empat saudara laki-lakinya, semuanya mantan tahanan, di bawah penahanan administratif. (T/R12/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS-Israel Bersiap Ajukan Resolusi untuk Ubah Status Quo Masjid Al-Aqsa
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic