Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

780 Juta Warga Cina Terkena Pembatasan Perjalanan karena Corona

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 18 Februari 2020 - 03:06 WIB

Selasa, 18 Februari 2020 - 03:06 WIB

3 Views

Beijing, MINA – Hampir setengah dari populasi penduduk Cina, sekitar 780 juta orang, saat ini hidup di bawah berbagai bentuk pembatasan perjalanan karena pihak berwenang hendak menahan penyebaran virus mematikan corona.

Virus corona telah menewaskan 1.770 orang dan menginfeksi 70.000 lainnya di daratan Cina, menurut CNN, Senin (17/2).

Pembatasan perjalanan dengan berbagai tingkat masih diberlakukan di provinsi dan kota-kota di seluruh negeri, termasuk Hubei, Liaoning, Beijing dan Shanghai.

Batasan mencakup segala hal, mulai dari karantina hingga batas siapa yang bisa datang dan pergi dari lingkungan.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Beberapa tindakan paling ketat dapat ditemukan di empat kota di provinsi Hubei, pusat wabah.

Kota Wuhan, Huanggang, Shiyan, dan Xiaogan telah sepenuhnya menutup semua kompleks perumahan dan komunitas. Sementara penggunaan kendaraan yang tidak penting di jalan raya lokal juga dilarang.

Warga di setiap kota menerima kebutuhan sehari-hari dari komite lingkungan dan komunitas, karena mereka tidak diizinkan meninggalkan rumah.

Kota Hubei membuat langkah-langkah baru, termasuk pembatasan lalu lintas di seluruh provinsi pada semua kendaraan non-darurat, dan penutupan semua tempat umum yang tidak penting.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Pemeriksaan kesehatan juga terus ditingkatkan, termasuk kepada para pejabat dari rumah ke rumah untuk mendeteksi kasus-kasus baru.

Siapa pun yang menunjukkan gejala potensial virus “harus segera melaporkan ke intansi kesehatan setempat, untuk perawatan segera,” kata pemerintah dalam sebuah surat edaran yang mengumumkan pembatasan baru.

Siapa pun yang dicurigai atau dipastikan terinfeksi virus corona, kontak dekat mereka, atau siapa saja yang demam, harus “dirawat tepat waktu atau ditempatkan di isolasi karantina,” bunyi pengumuman.

Pada sisi ekonomi, pemerintah Hubei mengatakan bahwa “perusahaan tidak boleh melanjutkan produksi kecuali diizinkan oleh otoritas pencegahan epidemi lokal.” (T/RS2/RI-1)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Asap mengepul di Lebanon selatan menyusul serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tirus, Lebanon selatan, 23 September 2024. (Al Arabiya)
Internasional
Timur Tengah
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam